Dari dalam sebuah kamar yang di dominasi oleh warna abu abu, seorang Bara tengah memakai jaket kulit berwarna hitamnya yang bertuliskan Lucifer di belakangnya.
Sepertinya perasaan lelaki itu sedang bahagia karena terbukti sedari tadi ia terus bersenandung ria.
Lelaki itu keluar dari dalam kamarnya dan berikutnya ia mulai berjalan ke depan pintu berwarna merah muda yang bersebelahan dengan kamarnya itu.
Tok tok tok....
Pintu tersebut mulai di ketuk dengan sedikit keras oleh Bara, tidak membutuhkan waktu yang lama bagi orang yang ada di dalam kamar itu untuk merespon.
Ceklek
Pintu tersebut terbuka dan menampilkan sosok Lia yang nampak cantik dengan dress sederhana berwarna hitam.
"Wih! Cantik banget deh adek gue"puji Bara sambil mengelus rambut sang adik dengan sayang.
"Udah dari lahir"ketus Lia yang membuat senyum di wajah Bara memudar dan tergantikan dengan wajah melasnya.
"Semua tempat yang gue mau kan?"tanya Lia dengan tiba tiba yang membuat Bara mengangguk pasrah.
"Gue rela deh, uang jajan gue abis supaya lo kaga ngambek lagi sama gue"ucap Bara yang membuat Lia mengangguk sambil tersenyum manis.
"Siapa suruh sih, lo main pukul anak orang gitu aja"ucap Lia mengingat kejadian di sekolah tadi.
"Mana dia cewek lagi"lanjutnya yang membuat Bara nyengir kuda.
"Lagian si Aletha juga pasrah aja gue pukulin, malahan dia kek senang gitu berantem sama orang ganteng kaya gue"ucap Bara.
"Ganteng pala lo"ucap sang adik yang menatap wajah kakaknya itu.
"Btw! Nama dia Aletha?"tanya sang adik yang langsung di angguki oleh Bara.
Fyi, semenjak kejadian di sekolah tadi, Lia terus saja tidak membicarakan sang kakak dan sekarang lelaki itu ingin menebus kesalahannya dengan cara meneraktir sang adik tersayang.
"Udahlah! Lo jadi nggak mau jalan bareng gue? Kalau kaga jadi gue langsung otw basecamp nih"ucap Bara yang mulai kesal.
"Jadi!"balas Lia melas.
"Yaudah! Ayo tuan putri"ucap sang kakak dan mulai melangkahkan kakinya.
"Nah! Kalau akur kaya gini kan bagus"ucap kedua orang tua mereka yang tiba tiba saja muncul di hadapan kedua anaknya yang baru melangkah.
Bara dan Lia menatap kedua orang tua mereka dengan melas sedangkan Arkan dan Keyla menatap mereka berdua dengan senyum manisnya.
"Kalian mau kemana?"tanya Keyla kepada dua anaknya itu.
"Kok udah rapi aja"lanjutnya lagi.
"Mau malam mingguan"jawab Bara kepada dua orang tuanya.
"Bisa di tunda dulu nggak"ucap Arkan membuat kedua anaknya menatap dirinya dengan bingung.
"Soalnya kita mau makan malam bareng oma Melissa sama opa Riko"ucapan Arkan sukses membuat kedua anaknya menghembuskan napasnya kasar.
"Kok mendadak gini sih?"tanya Lia tidak terima.
"Udah terima aja"ucap Keyla dengan santai.
"Nggak bisa! Aku sama Lia mau jalan jalan"ucap Bara dengan kekeh bahkan sekarang lelaki itu sudah menarik tangan sang adik.
Melihat hal tersebut membuat Keyla kesal sedangkan sang suami hanya bisa menghela napasnya pelan.
"Awh!"teriak Bara dengan tiba tiba ketika merasakan telinga kirinya yang di tarik kuat oleh seseorang.

KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...