50. IT'S ME

4.6K 252 45
                                    

   Tak terasa hari telah berganti menjadi malam dan sekarang seorang Aletha sudah rapih dengan jaket Parvis yang melekat manis di tubuhnya.

Gadis itu menuruni tangga rumahnya tak lupa sebuah tas yang tidak terlalu besar berada di punggungnya.

Aletha dapat mendengarkan jika sekarang sang ayah dan keluarganya tengah bercanda gurau di ruang tengah rumahnya.

"Cie yang bentar lagi bakal nambah umur"ucap Dewa yang terdengar jelas di telinga Aletha.

"Kamu mau apa dari kakak?"tanya Dewa ketika Aletha baru saja memijakkan kakinya di lantai ruang tengah.

"Eumm...nggak tau"ucap Tania.

"Gimana kalau coklat sama boneka besar?"tanya Dewa lagi yang langsung mendapat anggukan manis dari Tania.

"Ayah sama bunda juga udah punya hadiah spesial buat kamu"ucap sang ayah yang tengah duduk di samping istrinya.

Mereka menyadari kehadiran Aletha yang hendak melintasi mereka tetapi mereka sama sekali tidak memperdulikan hal tersebut.

"Apaan tuh yah?"tanya Tania dengan penasaran.

"Nanti juga kamu tau sendiri"ucap sang ibunda dengan senyumnya membuat sosok Aletha buru buru meninggalkan tempat tersebut agar hatinya tidak kembali terluka.

Aletha berjalan ke arah pintu utama rumah megah tersebut dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Gue juga anak kalian"batin gadis itu sambil membuka pintu tersebut dan keluar dari rumah itu.

Fyi, Setelah perkelahian hebat yang terjadi antara Bara dan dirinya di sekolah, ia dan Tania belum kunjung berbicara.

Dan disinilah gadis itu sekarang berada, di atas kuda besinya yang baru saja berjalan untuk meninggalkan pekarangan rumahnya.

Sedangkan dari sebuah kamar bernuansa agak sedikit gelap, seorang Bara tengah menggeser geser layar ponselnya yang tengah menampilkan tas wanita.

"Kira kira Tania suka apa yah?"tanya lelaki itu dengan bingung.

"Mana ngerti gue yang kaya ginian"ucap lelaki itu kesal sambil menatap ponselnya hingga lelaki itu tiba tiba saja menjentikkan jarinya.

"Gue tau siapa yang lebih ngerti gini ginian"ucap lelaki itu sambil bangkit dari sofa yang ia duduki.

Lelaki tersebut berjalan keluar dari kamarnya dan langsung berhenti di sebuah pintu yang berada di samping kamarnya.

Tok tok tok....

Bara mengetuk pintu yang ada di depannya dengan wajah tenangnya.

Ceklek

Pintu tersebut terbuka yang menampilkan sosok sang adik dengan piayama coklatnya.

Tanpa banyak berbicara, lelaki itu langsung menerobos kamar sang adik dan hal tersebut membuat sang empunya kamar kesal.

"Apa apaan sih lo"kesal gadis itu sambil menatap sosok sang kakak yang sekarang tengah duduk di atas ranjangnya.

"Bantuin gue!"ucap Bara.

"Bantuin apaan?"tanya Lia bingung.

"Besok Tania ulang tahun dan gue nggak tau kado apa yang pas buat di kasih ke dia"ucap lelaki itu yang membuat Lia mengangguk dengan paham.

"Emang lo pengennya beliin dia apaan?"tanya Lia sambil duduk di samping sang kakak.

"Tadinya sih mau beli tas tapi gue nggak tau tas yang kaya gimana"ucap lelaki itu sambil memperlihatkan ponselnya.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang