22. PACAR?

5.9K 272 28
                                    

   Setelah pergi meninggalkan apotik tadi, Aletha tidak langsung pergi ke rumah Sintia tapi ia pulang ke rumahnya terlebih.

Dan sekarang gadis cantik itu sudah berada di dalam rumah megah yang nampak ramai dengan suara satu keluarga dari ruang keluarga tersebut.

Aletha sama sekali tidak memperdulikan orang orang yang tengah asik menonton sebuah film di sebuah ruang keluarga yang baru saja ia lewati.

Gadis cantik itu menaiki tangga yang terhubung dengan kamarnya di lantai dua dengan santai.

Nampak jelas di telinga gadis cantik itu jika sekarang satu keluarga yang tengah sibuk menonton itu tengah mencibir dirinya.

"Lihat anak kamu mas, dia seperti tidak punya sopan santun saja pada kita"ucap orang yang tak lain dan tak bukan istri dari Rinto yaitu Kartika.

"Biarkan saja anak jalang itu"ucap Rinto dengan cuek sambil menonton film yang mereka putar.

Aletha mempercepat langkahnya ketika mendengarkan ucapan sang ayah yang lagi lagi membuat luka tersendiri di hatinya.

Dan disinilah gadis dengan sejuta masalah itu berada, di dalam kamarnya yang nampak sepi belum lagi nuansa gelap sangat dominan di kamar ini.

Aletha melangkahkan kakinya menuju lemari yang ada di kamarnya itu.

Aletha mulai membuka lemari itu, dan berikutnya ia mulai memasukkan beberapa lembar baju ke dalam tas punggung yang ia pakai.

Setelah merasa cukup ia menutup kembali lemarinya dan berjalan ke arah ranjang kamarnya.

Setelah sampai di sana, ia mulai berjongkok di samping ranjang itu dengan tangan yang ia masukkan kedalam kolong ranjangannya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, ia kembali mengeluarkan tangannya yang tengah memegang sebuah kantong plastik berwarna hitam.

Setelah mendapatkan apa yang gadis itu cari, akhirnya ia membuka tas yang di kenakannya tadi dan mulai memasukkan kantong plastik yang entah apa isinya ke dalam tasnya.

Aletha mulai melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamarnya dengan sedikit terburu buru.

Ia menuruni tangga tersebut dan detik berikutnya ia menghentikan langkahnya ketika melihat sosok sang ayah tengah berdiri di hadapannya sambil mantapnya dengan tajam.

"Mau kemana lagi kamu?"tanya sang ayah dengan nada dingin.

Aletha tidak menjawab ucapan sang ayah, ia malah melangkahkan kakinya melewati lelaki paruh baya tersebut.

Sreet

Gadis itu kembali menatap sang ayah yang ada di belakangnya ketika tiba tiba saja lelaki paruh baya itu menarik kuat tangan anaknya yang sudah berada di unduk tangga terakhir.

"Apa lagi sih?"kesal Aletha.

"Di mana sopan santun kamu?"tanya sang ayah dengan tatapan tajamnya.

"Tidak ada"ucap Aletha dengan meremehkan.

"Apa gunanya kamu sekolah jika tidak mengetahui apa itu sopan santun"ucap sang ayah dengan sinis.

"Di sekolah di ajarin kok sopan santun"ucap Aletha dengan santai.

"Tapi sayangnya sopan santun saya hilang jika bersama anda"

Plak!

Satu tamparan lagi lagi mendarat di pipi mulus seorang Aletha.

"Dasar anak jalang!"cibir sang ayah dengan wajah memerah karena emosi.

Aletha menutup matanya dengan rapat sambil mengepalkan tangannya dengan kuat.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang