EXTRA PART 2

16.9K 697 191
                                    

   Sejak satu jam yang lalu, suasana di rumah duka mulai sepi karena orang orang yang tadi memenuhi rumah ini sudah pulang ke rumah mereka masing masing.

Dan sekarang Rinto hanya duduk diam di sofa ruang tengah dengan tatapan kosongnya.

Seorang wanita paruh baya datang dari arah dapur rumahnya dengan sebuah gelas yang berisikan kopi di tangannya.

"Di minum dulu mas"ucap Kartika sambil mendudukkan dirinya di samping sang suami.

Keadaan mereka sekarang masih sedang di selimuti awan hitam karena kepergian Aletha yang begitu membuat semua orang tidak percaya akan hal itu.

Rinto menatap Kartika yang duduk di sampingnya dengan tatapan penuh rasa bersalahnya.

"Aku udah nyia nyiain anak sebaik Aletha"ucap Rinto yang membuat Kartika mengangguk pelan dengan raut wajah sedihnya.

"Aku mau ke kamar Aletha dulu"ucap Rinto dan langsung bangkit dari duduknya.

Rinto mulai menaiki tangga rumahnya itu satu persatu untuk pergi ke kamar sang anak gadis.

Ceklek

Pintu kamar itu terbuka di susul dengan dirinya yang masuk ke dalam ruangan yang nampak sangat sepi dengan warna gelap yang mendominasi hingga membuat siapa saja yang memasuki ruangan itu akan menjadi sedikit lebih tenang.

Rinto lagi lagi menangisi kesalahannya yang sudah tidak perduli pada salah satu anak gadisnya yang kini pergi meninggalkan mereka untuk selama lamanya.

Rinto menelusuri ruangan yang dua hari lalu masih di tempati Aletha bahkan nampaknya kamar ini sama sekali belum di bereskan oleh ART rumahnya.

Ini kali pertamanya ia menginjakkan kaki semenjak Aletha menempati kamar ini karena selama ini ia tidak sudi untuk masuk ke kamar ini bahkan untuk berdiri di depan pintu kamar Aletha saja rasanya sangat sulit.

Hingga langkah kakinya berhenti pada lantai yang di penuhi oleh darah dan beer yang bercampur jadi satu, belum lagi pecahan kaca dan botol beer ikut memenuhi lantai yang nampak kotor itu.

Rinto menatap semua itu dengan diam hingga ia tiba tiba saja membungkuk dan mengambil sebuah botol obat dengan raut wajah penasarannya.

Ia membuka botol tersebut lalu mengeluarkan sebuah kapsul obat itu.

"Obat terlarang?"beo lelaki itu ketika tau dengan jenis obat yang sekarang ia pegang.

Ia lagi lagi mengeluarkan air matanya menatap sebuah kapsul obat yang ada di tangannya.

"Aku udah ngerusak mental anak itu"lirihnya sambil menatap dua bungkus rokok yang tergeletak di lantai.

Rasa bersalah itu terus saja mengerumuni hati dan pikirannya hingga ia benar benar merasa jadi orang paling bersalah atas kematian Aletha.

Lelaki itu berjalan dengan hari hati mendekati sebuah meja belajar Aletha mengingat jika lantai yang sekarang ia pijaki di penuhi oleh pecahan beling.

Ia menatap buku buku sekolah Aletha dengan raut sedihnya kemudian ia membuka laci meja belajar tersebut hingga dahinya mengernyit dengan bingung ketika melihat sebuah foto keluarga.

Ia mengambil foto tersebut dan detik berikutnya ia menangis sejadi jadinya melihat foto keluarganya yang di edit hingga sosok Aletha ikut berada di dalam foto itu.

Ia memandang foto itu dengan air mata yang makin deras membasahi pipinya kemudian ia membalikkan foto tersebut.

"Ini fotonya gue edit, aslinya mah gue nggak ada di foto ini"Rinto membaca sebuah tulisan yang berada di belakang foto itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang