12. BALAS DENDAM?

7.9K 347 33
                                    

   Hari Senin telah tiba, di mana para murid murid harus melaksanakan kegiatan upacara bendera yang rutin di laksanakan di setiap sekolah yang ada di Indonesia.

Dan sekarang seorang Aletha tengah berada di barisan paling belakang sambil mendengarkan apa yang di ucapkan sang pembina upacara.

Sudah hampir satu jam upacara tersebut di laksanakan dengan seorang Aletha yang juga sedari tadi terus saja berdecak kesal, pasalnya sang pembina upacara sangat lama menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan.

Sedangkan dari barisan yang ada di samping barisan Aletha, ketiga orang sahabat tengah menatap malas orang yang ada di depan sana.

"Ini kapan selesainya sih Bar?"tanya seorang laki laki yang tak lain dan tak bukan adalah Tino.

"Mana gue tau! Emang gue pak Alif"ucap Bara malas.

"Mana amanatnya panjang banget lagi"lanjut Bara dengan kesal.

"Makanya besok besok bilang sama bokap lo kalau kaga usah nerima orang kaya dia"

Tuk!

"Eh! Lo punya otak kenapa dodol banget sih"kesal Bara kepada Tino akibat ucapan lelaki itu.

"Mana mau bokap gue nerima usulan yang kek begituan"lanjutnya yang membuat Tino menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Siapa tau bokap lo berbaik ha——

"Tino yang pintar ngalahin pintarnya si Bara, kalau ngasih usulan itu yang bermutu dikit kek"ucap Reno yang sedari tadi hanya diam.

"Yang dodol diam aja"ucap Tino yang membuat kedua sahabatnya geleng kepala.

Sedari tadi juga ada satu sosok gadis yang memperhatikan interaksi ketiganya dan orang itu adalah Aletha.

"Lo emang dodol"ucap Aletha pelan yang sukses membuat ketiga orang yang berada di dekatnya berbalik menatap dirinya.

"Ck! Tukang nguping"cibir Bara yang tertuju pada Aletha.

"Gue nggak nguping cuman kebetulan suara lo bertiga aja yang kedengaran sampai sini"jelas Aletha dengan melas.

"Udahlah! Intinya lo itu tukang nguping"ucap Bara kesal yang membuat kedua sahabatnya mendengus.

"Bisa nggak sih kalian berdua itu kalau ketemu jangan berantem mulu kaya gini"ucapan Reno membuat kedua orang yang di maksud dalam ucapannya itu saling menatap dengan sinis.

"Enggak!"tegas keduanya secara bersamaan yang lagi lagi membuat Tino dan Reno mendengus.

"Apa lo liat liat"cibir Aletha kepada Bara yang terus saja menatapnya.

"Jangan lupa sama ucapan gue kemarin"ucap Bara yang membuat kedua sahabatnya bingung.

"Tanpa lo ingatin lagi, gue juga bakal lakuin apa yang lo maksud"ucap Aletha malas.

"Lakuin apa?"tanya Reno kepada kedua orang itu.

"Kok ambigu sih?"sambung Tino.

Tuk!

"Otak lo aja yang ambigu"kesal Bara sambil menjitak kepala Tino hingga membuat sang empunya kepala meringis pelan sambil mengusap bekas jitakkan lelaki tampan itu.

"Lagian lo berdua kaga usah kepo"ucap Bara lagi yang sukses mendapatkan dengusan kasar dari kedua sahabatnya.

Sedangkan Aletha sedari tadi sudah menatap ketiga dengan malas.

"Lebih baik lo bertiga diam"cibir Aletha kepada ketiganya.

"Emangnya lo siapa?"ucap Bara tidak terima.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang