38. ALETHA DAN LUKANYA

6.1K 289 38
                                    

   Dari sebuah kamar yang nampak rapi, ada seorang gadis tengah tersenyum manis menatap dirinya di pantulan cermin dan orang itu adalan Tania.

Merasa tampilannya kali ini sudah rapih membuat dirinya menyudahi kegiatannya itu dan menyambar tas punggung kecil berwarna lilac yang ada di atas meja rias itu.

Ia keluar dari kamarnya dengan senyum manis yang tak lepas dari bibir gadis cantik itu.

"Gue mau kasih tau kak Aletha soal yang semalam!"ucap gadis itu dengan girang sambil menatap sebuah pintu kamar yang tertutup rapat di depannya itu.

"Kak Al!"panggil gadis itu tepat di depan pintu kamar milik seorang Aletha.

Tok tok tok....

Lagi lagi gadis cantik itu mengetuk pintu kamar tersebut dengan raut wajah bingung.

"Kak Aletha belum bangun?"tanya gadis itu pada dirinya sendiri.

Tok tok tok....

Tania kembali mengetuk pintu yang ada di depannya itu berharap agar sang empunya kamar membukakan pintu untuknya.

"Kak Al!"panggil Tania lagi.

"Kak Aletha!"lagi lagi gadis itu memanggil tanpa ada respon dari orang yang ada di dalam sana.

"Kak A——

"Non Aletha dari semalam belum pulang!"ucap sang ART rumah mereka yang baru saja datang.

"Bibi serius?"tanya gadis itu dengan raut wajah penasaran yang di balas anggukkan oleh sang bibi.

"Kak Aletha nggak ngomong kalau mau kemana gitu?"tanya Tania lagi kepada sang bibi.

"Nggak ada non! Soalnya semalaman bapak sama non Aletha berantem lagi"jelas sang ART rumahnya.

"Kok bisa?"tanya Tania dengan raut wajah penasarannya.

"Bibi cuman dengar dikit sih non"ucap sang bibi kepada anak majikannya itu.

"Cerita aja bi!"perintah Tania kepada sang bibi.

"Bapak sama ibu, ngomong kalau non Aletha yang udah buat non Tania sampai di gangguin preman"jelas sang bibi yang membuat Tania menghela napasnya pelan.

"Kasian kak Aletha!"gumam gadis itu sambil menatap sang bibi yang juga tengah mengangguk pelan.

"Oh iya! Bibi ke atas, mau ngapain?"tanya Tania lagi.

"Bibi di suruh ibu buat manggilin non Tania sarapan pagi!"ucap sang bibi yang membuat Tania mengangguk pelan.

Keduanya turun dari tangga rumah tersebut dalam diam dengan seorang Tania yang kembali memasang senyum tipisnya.

"Morning!"sapa seorang Tania kepada semua orang yang ada di meja itu.

"Morning juga sayang!"balas kedua orang tuannya dan sang kakak.

"Nih buat kamu!"ucap sang ibunda sambil memberikan dua lembar roti pada Tania.

Tania mengambil roti tersebut dan mulai memakannya dengan lahap sambil melirik sosok sang ayah.

"Kejadian seminggu yang lalu itu bukan salah kak Aletha tapi salah aku sendiri!"ucap Tania dengan tiba tiba ketika ia sudah menelan rotinya.

Semua yang berada di meja makan itu menatapnya dengan raut wajah bingung.

"Aku mohon ayah sama bunda jangan marahin kak Aletha!"ucap gadis itu dengan memohon yang membuat sang ibunda mendengus malas.

"Tania dengerin ayah baik baik!"ucap sang ayah dengan tegas.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang