Siang telah berganti menjadi malam dan dari dalam kamar seorang Tania, gadis itu terus saja memasang raut wajah sedihnya bahkan ia juga melewatkan makan malam bersama sang kakak.
Tok tok tok....
Ceklek!
Pintu kamarnya terbuka dengan sosok Tania yang tengah menatap kehadiran seorang Dewa dengan wajah yang masih saja sedih.
"Kamu makan dulu yah sayang!"ucap sang kakak dengan lembut sambil mendekati sosok Tania dengan tangan yang membawa nampan berisi sepiring nasi dan segelas air putih.
"Nggak napsu kak!"jawab Tania dengan suara lemah.
"Paksain dong dek! Kalau kamu nggak makan nanti sakit, terus kalau udah sakit bunda sama ayah pasti khawatir di Singapura"jelas sang kakak pada adik bungsunya.
"Tapi kak, aku benar ben——
"Makan dulu abis itu kamu mau minta apa ke kakak pasti bakal di turutin"ucap Dewa dengan senyum manisnya.
Melihat usaha sang kakak yang membujuknya membuat Tania mengangguk lemah walaupun dalam hatinya untuk saat ini ia malas melakukan apapun.
"Kakak suap yah!"ucap Dewa yang lagi lagi di balas anggukkan pelan Tania.
Dewa mulai mengangkat sesedok nasi beserta lauknya dan langsung di suapkan ke dalam mulut gadis yang tengah duduk di tepi ranjang bersama dirinya.
Sedangkan dari kamar seorang Bara, ia tengah menatap layar ponselnya yang berisi pesan pesan yang ia kirimkan pada sang kekasih yang tidak mendapat balasan apapun begitu juga dengan teleponnya.
"Kalau kaya gini gue nggak bisa tenang"ucap Bara dengan raut yang bisa di bilang cukup frustasi.
Ia melirik jam weker yang ada di nakas samping ranjangnya yang sekarang masih menunjukkan pukul setengah delapan malam.
"Kayaknya gue harus ke rumah Tania buat jelasin semuanya!"ucap Bara yang langsung bangkit dari ranjangnya.
Bara bergegas mengambil jaket berwarna putih yang berada di gantungan bajunya dan setelah itu ia mengambil kunci mobil yang ada di atas nakasnya.
Ia membuka pintu kamarnya dan setelah itu ia keluar dengan terburu buru.
"Lo mau kemana?"tanya Lia yang baru saja tiba di lantai dua menatap sang kakak yang hendak menuruni tangga.
"Gue mau ke rumah Tania"jawab lelaki itu.
"Jadi benar yang di bilang orang orang k——
"Bilang apa?"tanya Bara dengan bingung dan memotong pembicaraan sang kakak.
"Kalau lo sama kak Aletha selingkuh?"pertanyaan dari sang adik membuat ia mengernyit dengan bingung.
"Lo tau dari mana?"Bara menatap wajah sang adik.
"Kalian udah jadi trending topik di sekolah, soalnya ada murid dari kelas lo yang liat Tania nangis di koridor sekolah"jelas Lia.
"Terus dari mana mereka nyimpulin kalau gue sama Aletha selingkuh?"tanya Bara lagi.
"Mana gue tau, mungkin mereka liat lo ngejar Tania atau liat lo sama Aletha berduaan"jelas Lia dengan malas yang membuat Bara menghela napasnya pelan.
"Jadi gosipnya emang benar apa cuman hoax doang?"tanya Lia kepada kakaknya itu.
"Hoax!"jawab Bara dan langsung berjalan menuruni tangga meninggalkan sang adik yang menatapnya dengan kesal.
"Nyebelin banget jadi orang"ucapnya pelan sambil berjalan ke arah kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...