28. DAMAI?

4.7K 238 10
                                    

   Aletha baru saja sampai di garasi rumahnya dan sekarang gadis itu tengah turun dari motornya dengan helm full face yang sudah berada di tangannya.

Gadis itu mulai meninggalkan garasi rumah tersebut dengan helm yang ada di tangannya untuk di bawa masuk ke dalam rumahnya.

Ceklek

Gadis cantik itu memasuki rumah megah milik sang ayah di sore hari ini dan pandangan yang pertama kali ia lihat adalah sang ayah yang tengah berbincang entah dengan siapa melalui telepon.

Ia berjalan dengan santai menuju ke arah kamarnya tanpa memperdulikan sosok sang ayah.

"Aletha!"gadis cantik itu menghentikan langkahnya dengan darah kering yang masih berada di area pipi dan kepalanya.

Gadis itu berbalik mencari sumber suara yang memanggilnya dengan satu alis yang terangkat tinggi.

"Kamu habis tauran lagi?"tanya sang ayah yang berjalan mendekati gadis tersebut.

Aletha terkekeh pelan sambil menatap seorang lelaki paruh baya yang sudah berdiri di depannya.

"Jika saya menjawab yang sebenarnya, apakah anda akan perduli?"tanya Aletha dengan wajah meremehkan.

"Kenapa diam?"tanya gadis itu dengan meremehkan ketika melihat sang ayah yang hanya diam dengan pertanyaan yang ia lontarkan.

"Apakah anda tidak bisa menjawab pertanyaan yang sangat mudah dari saya, tuan Rinto Admaja yang terhormat?"tanya Aletha lagi dengan kekehannya.

Lagi lagi sang ayah diam dengan ucapan anaknya itu hingga membuat sosok Aletha jengah.

"Kalau nggak ada yang mau di bicarakan lebih baik saya ke atas dulu"ucap Aletha kepada sang ayah.

"Kenapa kamu menjadi gadis seperti ini?"pertanyaan sang ayah membuat Aletha yang hendak berbalik mengeluarkan seringainya.

"Pertanyaan yang bagus tuan Rinto"ucap gadis itu sambil menatap sang ayah dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Saya akan menjawab jujur pertanyaan anda!"ucap Aletha dengan wajah yang tiba tiba berubah menjadi serius.

"Yang pertama saya jadi seperti ini karena keluarga anda!"jawab Aletha yang membuat Rinto diam seribu bahasa.

"Bayangkan saja anak umur 5 tahun harus di paksa untuk mengetahui fakta bahwa dia adalah anak dari hubungan haram sang ayah dengan asisten pribadinya"ucap Aletha dengan seringai yang ia keluarkan.

"Setelah semuanya terbongkar, hidup saya hancur benar benar hancur"ucap Aletha dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"Dan dari fakta itu saya mengetahui satu jawaban yang membuat anda dan istri anda tidak pernah menyukai saya bahkan tidak pernah mau merawat saya"ucap Aletha dengan tangan yang terkepal kuat di sisi tubuhnya.

Entah kenapa hati gadis itu selalu sensitif jika tengah membahas masalah hidupnya yang rumit.

"Bahwa saya adalah anak haram"lanjutnya sambil menatap sang ayah yang tengah menatapnya dengan sendu.

"Tapi saya tidak bisa berbuat apa apa, saya hanya bisa menerima kenyataan dan belajar mendewasakan diri untuk menghadapi masalah yang bisa di bilang nggak gampang"ucap Aletha dengan kekehan garingnya.

"Anda mengatakan jika saya aib keluarga, saya terima karena memang itu adalah kenyataan"ucap Aletha.

"Kalau di bilang saya kecewa pada anda?"ucap Aletha.

"Yah! Jawabannya saya sangat kecewa tapi balik lagi, saya mengingat biar bagaimanapun anda tetap ayah saya"ucap Aletha dan tanpa gadis itu sadari air matanya sudah jatuh membasahi pipinya.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang