Dari tempat yang berbeda, tepatnya di basecamp Parvis seorang Zifer nampak memasang wajah khawatirnya dengan ponsel yang berada di telinganya berusaha untuk menelpon seseorang.
"Nggak di angkat sama Aletha!"ucap Zifer dengan khawatir.
"Semoga aja dia nggak kenapa kenapa"ucap Anjar.
"Tapi gue khawatir, soalnya ini udah sepuluh kali gue nelpon dia dan hasilnya tetap aja sama"ucap Zifer pada semuanya.
"Tadikan si Aletha masih sama Bara, apa mungkin——
"Siapa yang masih simpan nomor Bara?"tanya Zifer memotong ucapan Gian.
"Gue Zif"ucap seorang lelaki yang berada tidak jauh darinya.
"Gue kirim lewat wa"ucap lelaki yang bernama Bobby itu.
Zifer langsung membuka ponselnya dan mendapati nomor yang ia minta tadi.
Dan tanpa pikir panjang Zifer langsung menghubungi orang di seberang sana.
Sedangkan dari rumah megah milik Arkan, sekarang kedua orang tua Bara tengah menatap anaknya itu dengan tajam.
"Udah bunda bilangin, nggak usah berantem lagi"ucap Keyla kesal yang membuat Bara menunduk.
"Kamu tau kan, kalau itu semua berbahaya"lanjut sang ibunda.
"Ayah sama bunda nggak ngelarang kamu buat ikutan geng motor Bahakan kita nggak ngelarang kamu buat jadi pemimpin mereka"ucap sang ibunda yang berusaha mengontrol emosinya.
"Tapi kamu harus tau batasan juga Bara, jangan sampai ulah kamu itu terdaftar di kantor polisi seperti tadi"ucapannya yang membuat Bara makin menunduk dengan dalam.
Fyi, Sebenarnya ini kali pertama seorang Bara yang sampai di bawa ke kantor polisi seperti tadi makanya kedua orang tuanya begitu khawatir.
"Maaf bund, tapi tadi bukan salah ak——
"Nggak usah ngebantah!"ucap sang ayah kepada anaknya itu.
"Tapi ay——
"BARA!!"sentak sang ayah dengan kesal.
"Maaf!"ucap Bara sambil menunduk.
"Masuk kamar!"perintah sang ayah yang membuat Bara mengangguk sambil berjalan ke arah tangga yang menghubungkan kamarnya.
Sang ayah hanya geleng geleng kepala melihat Bara yang berjalan menjauhi mereka sedangkan seorang Lia sedari tadi sudah berada di kamarnya.
"Anak itu benar benar membuat pusing sama seperti kamu"ucap Arkan yang membuat sang istri menatapnya tajam.
"Eh!"Arkan menutup mulutnya sambil menatap sang istri dengan takut.
"Bercanda sayang!"ucap Arkan sambil menggenggam tangan sang istri.
Keyla menghempaskan tangan itu dengan kasar dan setelah itu, ia langsung berjalan untuk meninggalkan Arkan.
"Sayang maafin aku"ucap Arkan sambil mengejar Keyla.
"Tidur di luar"ucapan dari Keyla membuat Arkan berlari mendahului wanita itu dan masuk ke dalam kamar mereka.
Dan hal tersebut membuat Keyla tersenyum tipis begitu mengingat bagaimana perjuangannya pada saat muda dulu.
Sedangkan dari dalam kamar Bara, lelaki itu tengah menatap penasaran ke arah ponselnya.
"Nomor siapa sih ini?"tanyanya dengan penasaran.
Drrrt drrrt drrrt....
Tiba tiba ponsel yang berada di genggamnya itu bergetar dan menampilkan nomor yang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...
