66. SEBUAH KELUARGA

5.3K 283 32
                                    

   Dari sebuah aula sekolah, Aletha dan yang lainnya tengah berlatih untuk mempersiapkan drama yang akan mereka tampilkan nanti.

Ini juga sudah seminggu lamannya mereka terus menerus latihan dan itu tandanya tinggal seminggu lagi kesempatan mereka untuk latihan.

Kring......

Bel panjang terdengar jelas di indera pendengaran mereka semua dan sekarang semuanya menghentikan kegiatan mereka karena suruhan dari sang guru.

"Kerja bagus"puji sang guru kepada mereka semua.

"Semuanya udah ada peningkatan dan ibu harap tetap pertahankan semuanya"lanjutnya yang membuat semuanya mengangguk pelan.

"Akting Aletha dan Bara juga sudah berkembang dengan pesat"ucap wanita paru baya itu sambil menatap dua remaja yang berdiri bersebelahan.

"Makasih bu"ucap keduanya.

"Baiklah, kalian boleh bubar"ucap sang guru.

Semuanya membubarkan diri dari atas panggung tersebut termasuk sosok Bara.

"Kak Bara!"panggilan dari seseorang membuat Bara langsung menoleh ke sumber suara.

Ia tersenyum manis ketika melihat sosok Tania yang berjalan ke arahnya dengan senyum manisnya sambil membawa sebuah botol air mineral di tangannya.

"Udah selesai?"tanya Tania ketika sudah tiba di hadapan Bara.

"Baru aja selesai"jawabnya yang membuat Tania mengangguk sambil memberikan botol tersebut pada Bara.

Bara mengambil botol minuman itu dan langsung membuka lalu meneguknya hingga setengah.

"Capek yah?"tanya Tania kepada lelaki tampan tersebut.

"Lumayan lah"jawabnya.

"Kita langsung pulang atau mau singgah kemana dulu gitu?"tanya Bara dengan lembut kepada kekasihnya itu.

"Langsung pulang aja deh, soalnya kak Bara pasti capek banget abis latihan"jawab gadis itu tak kalah manisnya.

"Ok——

"Dunia serasa milik berdua"Bara memutar bola matanya dengan malas sedangkan Tania tersenyum canggung ketika melihat Tino dan Reno datang menghampiri mereka.

"Gangguin orang senang aja sih"kesal Bara yang membuat kedua sahabatnya terkekeh pelan.

"Halo Tania!"sapa kedua lelaki tampan itu.

"Hai kak!"balas Tania dengan tersenyum ramah.

Sedangkan tidak jauh dari mereka, Aletha tengah menatap datar ke arah adiknya dengan sosok Sintia yang ada di sampingnya.

"Udah! Nggak usah di liatin gitu nanti lo sakit hati"ucapan Sintia membuat Aletha melirik dirinya dengan dengusan kesal.

"Hati gue udah kebal dengan yang namanya luka"jawab Aletha dengan santai.

"Kebal kebal pret"cibir Sintia yang membuat Aletha terkekeh garing.

"Bunda sama ayah nanyain lo, katanya kapan main ke rumah lagi"ucap Sintia yang membuat Aletha langsung mengalihkan pandangannya pada wajah cantik sahabatnya.

"Gimana kalau sekarang aja?"tanya Aletha dengan antusias.

"Serius? Emang lo bisa pergi sekarang?"tanya Sintia yang mendapat anggukan antusias dari sahabatnya.

"Orang tua gue pasti senang kalau lo main ke rumah"ucap Sintia dengan senang.

"Lo bawa mobil?"tanya Aletha yang membuat gadis itu menggeleng pelan.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang