Aletha memundurkan langkahnya dengan perasaan yang sedikit kacau.
Ia kembali ke arah motornya yang terparkir tidak jauh dari posisinya sekarang dengan terburu buru tanpa perduli dengan apa yang akan di lakukan oleh kedua sejoli itu selanjutnya.
Aletha telah berada di motornya, gadis itu mulai menghidupkan motor tersebut dan setelah itu ia pergi membelah jalanan di malam hari ini.
Sedangkan dari bangku taman itu, Bara dan Tania nampak begitu bahagia karena terbukti dari senyum keduanya yang tidak luntur.
"Aku nggak nyangka kamu bakal terima pernyataan aku"ucap Bara kepada Tania sambil memakai kata aku kamu.
"Aku juga nggak nyangka kak Bara bisa suka sama gadis kaya aku"balas Tania.
Posisi Bara sekarang tengah merangkul pundak Tania dengan sayang bahkan wajah datar yang biasa lelaki itu tunjukkan seketika lenyap.
"Aku dulu mikir kalau kak Bara suka sama kak Aletha!"ucap Tania yang membuat sosok Bara menatap gadis tersebut dengan penasaran.
"Kenapa bisa gitu?"tanya Bara kepada gadis yang baru beberapa menit lalu menjadi pacarnya.
"Karena kelihatannya kalian berdua itu cocok"jawab Tania dengan santai.
"Emang sih, banyak yang bilang kalau kita itu cocok tapi——
"Tapi apa?"potong seorang Tania.
"Tapi aku nggak punya perasaan apapun sama Aletha!"lanjut lelaki itu.
"Aku cuman nganggep Aletha sebagai teman"ucap Bara dengan yakin yang membuat sang kekasih mengangguk paham.
"Tapi gimana dengan perasaan kak Aletha ke kak Bara?"tanya gadis itu yang di balas angkatan bahu acuh dari seorang Bara.
"Tapi percaya nggak percaya kalau Aletha nggak punya perasaan lebih sama gue"ucap Bara dengan yakin.
"Apa yang buat kak Bara sampai yakin kaya gitu?"tanya Tania lagi.
"Karena dulu kita musuhan"jawaban dari Bara membuat sosok Tania menatap serius lelaki tersebut.
"Maksudnya?"tanya Tania lagi.
"Sebenarnya geng motor yang aku pimpin salah satu musuh dari geng motor kakak kamu"jelas Bara yang membuat Tania beroh ria.
"Pantes aja, pertama kali kita ketemu, kak Bara sama kak Aletha berantem mulu"ucap Tania dengan kekehannya.
"Gimana nggak berantem mulu, kalau si Aletha kerjaannya mancing emosi gue"ucap lelaki itu yang membuat Tania geleng geleng kepala.
"Aku mau nanya serius sama kak Bara!"ucap Tania dengan raut wajah yang mulai serius.
"Apa?"tanya Bara dengan penasaran.
"Apa alasan kak Bara milih aku jadi pacar kakak?"tanya Tania dengan raut wajah seriusnya.
"Gue nggak punya alasan yang jelas buat pertanyaan tapi jantung ini selalu detak dengan cepat kalau lagi sama kamu, Tania!"ucap Bara sambil memegang dada kirinya.
"Aku selalu ngerasa nyaman kalau ada di dekat kamu"lanjutnya lagi.
"Kamu juga baik"lanjutnya lagi yang membuat Tania tersenyum lebar.
"Sekarang kamu percaya kan sama aku?"tanya Bara dengan senyum manisnya.
"Iya aku percaya sama kak Bara!"ucap gadis itu dengan yakin sambil tersenyum manis.
Bara menatap jam tangan berwarna hitam yang melingkar manis di pergelangan tangannya.
"Udah mau jam sembilan malam"ucap Bara kepada Tania.

KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...