65. DI MAAFKAN?

5.3K 270 48
                                        

   Ini sudah terhitung tiga hari Tania tidak mau memaafkan sosok sang kekasih.

Saat ini gadis itu tengah duduk di sofa yang berada di ruang keluarga bersama sang kakak dan kedua orang tuannya yang kemarin baru tiba dari Singapura.

Malam ini sebuah kumpulan orang yang di sebut dengan keluarga tampak begitu menikmati suasana saat ini karena terbukti sedari tadi baik Tania maupun Dewa selalu tersenyum dengan lelucon yang sang ayah buat dan lagi lagi lelaki paruh baya itu melupakan jika ia masih mempunyai seorang gadis yang tidak berada di situ bersama mereka.

"Maaf yah Dewa, ayah nggak sempat ngajak kamu ke kantor kemarin"ucap sang ayah pada anak sulungnya.

"Nggak apa apa kok ayah"ucap lelaki itu dengan santainya.

"Lagian juga kemarin pagi aku ada mata kuliah"lanjutnya yang membuat sang ayah mengangguk pelan.

"Tapi kamu beneran mau kan lanjutin bisnis ayah kalau emang nanti ayah udah tua?"tanya Rinto.

"Emang sekarang ayah masih muda gitu?"tanya sang anak dengan kekehannya yang membuat sang ayah mendengus.

"Kamu nggak liat ayah masih muda gini"sang ayah menanggapi ucapan bercanda dari anaknya.

"Masih muda apanya? Orang udah keriput gitu"sang ibunda mulai ikut dalam obrolan tersebut.

"Bukan aku lho yang bilang Yah"ucap Dewa dengan kekehannya begitu juga dengan Tania.

"Bunda nggak boleh gitu sama suami, iya kan ayah?"tanya Tania kepada ayahnya yang langsung mendapat anggukan mantap dari sang ayah.

"Tuh, anak gadis kita aja belain aku masa kamu enggak"ucap Rinto.

"Untuk kali ini aku dukung Dewa"balas sang bunda sambil melirik Dewa yang tengah menatap sang ayah.

"See?"sang ayah lagi lagi mendengus melihat anak lelakinya itu.

"Jawab dulu pertanyaan ayah yang tadi"ucap Rinto kepada Dewa.

"Mau nggak mau aku bakal tetap mau karena kalau bukan aku, siapa lagi yang bakal lanjutin bisnis ayah yang udah di rintis dari nol"jelas Dewa dengan bijak yang membuat sang ayah menatapnya dengan kagum.

"Ayah nggak salah milih kamu sebagai pewaris utama perusahaan ayah"Rinto bangga kepada lelaki yang tengah tersenyum manis itu.

Sedangkan Tania sedari tadi sudah diam sambil sesekali menatap layar ponselnya yang terus saja menampilkan panggilan dari Bara dan hal tersebut di sadari oleh sang ibu yang juga memperhatikan dirinya diam diam.

Fyi, selama tiga hari ini Bara terus saja berusaha memperbaiki hubungannya dengan sosok sang kekasih yang jelas jelas di hindari olehnya.

Sang ayah melirik jam dinding yang sudah menunjukkan waktu setengah sepuluh malam.

"Ini udah mau larut malam jadi lebih baik kita istirahat"ucap sang ayah sambil bangkit dari duduknya.

"Iya ayah"ucap kedua anaknya secara bersamaan.

Setelah itu sang ayah mulai melangkahkan kakinya untuk pergi dari tempat tersebut di susul dengan kedua anaknya dan sang istri.

Dewa sudah naik ke atas tangga begitupun sang ayah yang sudah masuk ke dalam kamar yang berada tidak jauh dari tangga itu.

"Tania!"panggilan dari sang ibunda membuat Tania mengurungkan niatnya untuk naik ke tangga.

"Ada apa bunda?"tanya Tania sambil menoleh menatap sang ibunda.

"Kamu kok dari kemarin bunda perhatiin kaya nggak semangat gitu sih?"tanya sang ibunda begitu lembut pada anaknya ini.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang