Semua orang baru saja keluar dari dalam kelas ujian mereka termasuk Aletha dan Bara.
Kali ini keduanya lebih cepat keluar dari pada siswa lainnya.
"Gimana soalnya?"tanya Aletha kepada Sintia yang baru saja keluar dari kelasnya.
"Ya susah lah goblok!"kesal Sintia yang membuat Aletha terkekeh.
"Sebenarnya semuanya cukup mudah tapi dari diri lo sendiri yang persulit"ucap Aletha.
"Yah gue kan emang nggak ngerti hitung hitungan, jadi wajar dong kalau gue rasa tadi itu susah"jelas Sintia.
"Udah deh lupain aja, yang penting sekarang ujian kita udah selesai"Aletha nampak senang mengucapakan kalimat tersebut.
"Kita bakal bebas!"lanjutnya.
"Bebas pala lo"ucapan dari seseorang membuat Aletha menoleh dan mendapati sosok Revan yang tengah tersenyum manis ke arah kekasihnya.
"Kan emang benar!"ucap Aletha yang membuat Revan memutar bola matanya malas.
"Kita ke kantin yuk!"ajak Sintia kepada kedua orang itu.
"Gue mau ke kantin asal di traktir sama kalian"ucap Aletha yang sekarang tengah tersenyum lebar.
"Cari gratisan mulu lo"ucap Revan kepada Aletha.
"Yaelah! Pelit banget sih lo Van"ucap Aletha dengan muka melasnya.
"Siapa tau besok gue death lo bakal nyesel lagi karena udah nggak mau neraktir gue"ucap Aletha dengan wajah di sedih sedihkan.
"Nggak boleh ngomong gitu Aletha ih!"ucap Sintia tidak suka.
"Bercanda mbak!"Aletha berucap tanpa dosa yang di balas dengusan oleh Sintia.
"Bercandaan lo nggak lucu"kesal Sintia yang membuat Aletha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Iya nih, Aletha kalau ngomong tuh yang baik baik aja"ucap Revan mengejek Aletha.
"Nggak usah jadi kompor lo"Aletha kesal yang di balas kekehan oleh Revan.
"Udah nggak usah debatin hal yang kaya gini"Revan mulai menengahi permasalahan tersebut.
"Lebih baik sekarang kita ke kantin"Revan langsung menggenggam tangan Sintia dan mengajaknya untuk pergi dengan seorang Aletha yang masih diam di tempatnya.
"Gue nggak di ajak nih?"tanya Aletha dengan wajah polosnya dan hal tersebut berhasil membuat sepasang sejoli itu menoleh ke arahnya dengan kesal.
"Di ajak plus gue traktir!"Aletha langsung tersenyum senang mendengar ucapan dari Revan.
"Gas lah!"ucap Aletha dengan girangnya bahkan sekarang ia sudah berjalan lebih dulu di bandingan sepasang sejoli itu.
"Tuh bocah kalau depan musuh seram banget tapi kalau di depan kita nyebelinnya minta ampun"ucap Revan kesal yang hanya di balas kekehan oleh Sintia.
"Maklumin aja"balas Sintia dan langsung menarik pacarnya agar pergi ke kantin untuk mengikuti sosok Aletha yang sudah lumayan jauh.
Keduanya terus saja menatap sosok Aletha yang telah menghilang di balik tembok sekolahnya.
Dan disinilah Aletha berada, di dalam kantin yang tidak terlalu ramai karena mengingat jika sekarang hanya kelas akhir saja yang di hadirkan.
Gadis itu melangkah kakinya mendekati satu stand makanan dan kali ini yang gadis itu pilih adalah Bakso karena terbukti dengan dirinya yang sudah berdiri di depan sang penjual.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...