Waktu telah menunjukkan pukul delapan pagi, dan seorang Aletha baru saja mengerjap ngerjapkan matanya ketika merasakan cahaya matahari yang menganggu tidurnya.
Mata itu terbuka dengan perlahan lahan tapi detik berikutnya ia terkejut ketika melihat sinar matahari yang makin meninggi.
"Gue telat!"ucap Aletha terkejut dan langsung terburu buru bangun dari tidurnya.
"Akh!"gadis itu meringis kesakitan sambil memegang dada kirinya.
Aletha berusaha mengabaikan rasa sakit yang ia rasakan dengan berjalan terburu buru memasuki kamar mandi dan sedari tidur juga wajah gadis itu lumayan pucat.
Sedangkan dari sebuah kelas yang nampak sedikit kacau akibat sang guru di mata pelajaran hari ini tidak dapat hadir dan kelas itu milik kelas Bara dan kawan kawan.
Sedari tadi seorang Bara nampak memasang wajah tidak bersahabat dengan kedua sahabatnya yang tengah menatapnya.
"Lo sabar dulu Bar, kalau nanti Aletha datang kita tanyain ke dia baik baik!"ucap Reno yang membuat Bara langsung meliriknya dengan sinis.
"Lo bilang tanyain baik baik sedangkan kondisi teman teman kita yang hampir sekarat, hah!"kesal Bara dengan nada suara yang sedikit meninggi hingga mencuri perhatian orang orang yang ada di sekitarnya.
"Siapa tau aj——
"Udahlah Ren, lo nggak usah belain orang kaya dia lagi"ucap Bara penuh emosi yang membuat Reno menghela napasnya dengan pelan.
"Terserah lo!"ucap Reno disusul dengan helaan napas beratnya.
"Sintia!"panggil Tino ketika melihat taman sekelasnya itu hendak duduk.
Sintia menatap ketiga lelaki yang duduk di pojokan kelasnya dengan bingung.
"Aletha di mana?"tanya Tino.
"Kayaknya dia telat lagi!"jawab Sintia seadanya tapi tidak merubah mimik wajah bingungnya.
"Emang kenapa?"tanya gadis itu dengan bingung.
Bara tiba tiba saja berdiri bersamaan dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh gadis itu hingga membuat kedua sahabatnya bingung.
"Lo mau kemana?"tanya Tino dengan penasaran.
"Kumpulin anak anak di gudang sekolah!"ucap Bara sambil melangkahkan kakinya untuk keluar dari kelasnya.
Bara melewati Sintia begitu saja tanpa berniat sedikitpun untuk menjawab pertanyaan gadis itu.
"Dia kenapa?"tanya Sintia kepada kedua sahabat Bara.
Reno dan Tino saling pandang dan detik berikutnya mereka bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Sintia.
"Kalian kenapa sih?"tanya Sintia dengan bingung melihat keduanya.
"Bilangin ke Aletha, kalau Lucifer lagi nyari dia!"ucap Reno dengan penuh penekanan.
"Emang Aletha kenapa?"tanya gadis itu lagi.
"Tanya sendiri ke teman lo itu!"jawab Tino dan langsung pergi meninggalkan sosok Sintia seorang diri.
Sedangkan dari dalam kamar yang nampak di lapisi warna gelap, ada seorang Aletha yang baru saja keluar dari kamarnya dengan seragam rapih yang terpasang di tubuhnya karena sepertinya hari ini gadis itu tidak membawa kuda besinya karena terbukti dari seragam rapih yang ia pakai.
Ia berjalan dengan terburu buru ketika mendengarkan suara notifikasi yang berasal dari ponselnya.
Dan disinilah gadis itu berada, di pekarangan rumahnya sambil berlari dengan terburu buru ke arah mobil yang berada tepat di depan pekarangan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...