53. UJIAN DAY

4.8K 220 38
                                    

1 Minggu kemudian...

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lebih, tapi seorang Aletha masih dengan asiknya menutup mata indahnya di atas kasurnya itu.

Padahal setengah jam lagi gadis itu akan memulai ujian di hari pertamanya ini.

Sedari tadi jam weker yang berada di nakas terus saja berbunyi bahkan beberapa terdengar jika pintu kamarnya di ketuk oleh orang dari luar.

Tok...tok...tok...

"Aletha bangun! Nak!"ucap orang dari luar yang di yakini adalah ART rumah tersebut.

Aletha sama sekali belum terusik dengan suara suara tersebut, ia masih setia memejamkan matanya dan tumben saja hari ini wajah gadis itu bersih dari yang namanya lebam.

Sedangkan dari lain tempat, seorang laki laki tampan masih sibuk berada di alam bawa sadarnya.

Ceklek

Pintu kamar lelaki itu terbuka dan menampilkan sosok Keyla yang tengah menatap sang anak sulung yang tengah tertidur pulas di atas ranjangnya.

Wanita itu berjalan untuk pergi ke kamar mandi yang berada di kamar tersebut dengan terburu buru.

Tidak lama kemudian, Keyla keluar dari kamar mandi tersebut dengan sebuah gayung di tangan kirinya.

Dengan wajah marahnya, wanita paruh baya itu berjalan cepat ke arah Bara yang masih saja menutup mata indahnya.

Byur...

"Banjir! Banjir!"ucap Bara dengan heboh bahkan sekarang lelaki itu sudah berdiri dari tidurnya dengan wajah kagetnya.

Bagaimana lelaki itu tidak kaget jika dengan tiba tiba sang ibunda menyiramkan air yang ada di gayung tepat di wajah anaknya.

"BARA!!"teriak sang ibunda dengan kesal yang sukses memberhentikan Bara yang hendak lari keluar karena dari tadi ia sama sekali belum menyadari kehadiran sang ibunda.

Lelaki itu menutup telinganya dengan ringisan pelan yang keluar dari bibirnya menatap sosok ibunda yang nampak marah.

"Kamu tau ini jam berapa, Bara?"tanya sang ibunda dengan kesal.

Bara menggeleng sambil mengambil ponselnya yang berada di atas nakas karena sekarang posisi lelaki itu sudah turun dari ranjangnya sejak tadi.

Bara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal ketika melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi.

"Bunda jangan marah yah"ucap lelaki itu sambil menyimpan kembali ponselnya dengan hati hati.

Sang ibunda menatap tajam sang anak yang tengah tersenyum manis yang tengah berjalan ke arahnya itu.

"KENAPA SUSAH BA——

Cup

"Aku mandi dulu bunda"

Bara mengecup singkat pipi kanan sang ibunda dan langsung pergi berlari menuju kamar mandi.

"Akhhh anak itu benar benar membuat pusing"ucap Keyla kesal sambil melangkah keluar dari kamar sang anak sulung dengan suara percikan air yang terdengar jelas di kamar tersebut.

Dari kamar yang berbeda dan waktu yang bersamaan, Aletha mulai mengerjap ngerjapkan matanya karena merasa terganggu dengan cahaya matahari yang masuk melalui celah gorden kamarnya.

Perlahan lahan mata indah Aletha terbuka dengan tangannya yang mulai meraba raba bawa bantalnya.

Gadis itu mengeluarkan ponsel dari bawa bantalnya dan mulai menghidupakan benda pipi yang sengaja ia matikan itu.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang