Bara mengendarai motor miliknya dengan hati hati karena sekarang ada seorang Aletha yang tidak sadarkan diri di belakangnya.
Bara juga sedari tadi terus memegang tangan Aletha yang ia lingkarkan di pinggangnya agar gadis cantik itu tidak terjatuh.
Jangan tanyakan kemana teman teman Bara karena mereka semua sudah di suruh sang leader untuk pulang ke rumahnya.
Bara terus saja mengendarai motornya di pagi buta ini dengan hati hati.
"Aduh!"ucap Bara dengan tiba tiba.
"Gue kaga tau rumah nih cewek lagi"lanjutnya baru mengingat jika ia tidak mengetahui di mana letak rumah gadis itu.
"Ah elah!"kesalnya pada diri sendiri.
"Al!"panggil Bara berharap gadis itu akan bangun bahkan sekarang ia tengah menepuk pelan punggung tangan Aletha yang ada di perutnya.
"Bangun dong Al!"panggil Bara sekali lagi.
Tapi sang empunya nama sama sekali tidak merespon apapun yang ia katakan.
"Aish!"kesalnya lagi sambil menguatkan pegangan tangannya kepada tangan Aletha.
Bara sedikit mempercepat motornya dengan seorang Aletha yang masih setia menutup matanya.
Lelaki itu menyusuri jalanan yang sangat sepi ini dengan wajah tenangnya.
Hingga sekitar hampir satu jam, motor Bara berhenti tepat di depan garasi yang tertutup.
Bara turun dari motornya dengan hati hati dan jangan lupakan tangan Bara yang setia menahan tubuh Aletha agar tidak terjatuh.
Lelaki tersebut membuka helm yang masih ia kenakan dan kemudian ia memfokuskan pandangannya pada wajah tenang Aletha yang di penuhi dengan lebam bahkan darah yang keluar dari tengkuknya sudah mengering.
"Gue heran sama hobi nih cewek"ucap Bara sambil terus menatap Aletha.
"Di mana cewek yang lain skincare-an, nih anak malah sibuk buat tato gratis di wajahnya"ucap Bara sambil geleng kepala.
Ia mulai menurunkan Aletha dari motor sportnya dengan hati hati.
"Mana berat banget lagi"lanjutnya dengan dengusan.
Aletha sudah berhasil turun dari motor sport itu dan sekarang ia tengah berada dalam rangkulan Bara.
Tanpa membuang waktu, Bara langsung mengangkat tubuh Aletha ala bridal style.
Bara berjalan ke arah pintu utama rumah megah tersebut dengan hati hati sambil sesekali menatap wajah cantik milik Aletha.
Dan disinilah kedua remaja itu berada, di dalam rumah megah yang nampak sepi tersebut.
"BUNDA!"teriak Bara dengan lantang.
"AYAH!"teriak Bara lagi.
"AYAH! BUNDA!"teriak Bara sekali lagi sambil membawa gadis itu ke arah sofa.
"AY——
"Kamu kenapa teriak teriak sih?"ucap lelaki paruh baya yang baru saja keluar dari kamarnya bersama sang istri.
"Iy——
"ASTAGA ITU ANAK GADIS SIAPA?"tanya Keyla dengan histeris sedangkan sang anak hanya memutar bola matanya malas sambil menyimpan tubuh Aletha dengan hati hati ke atas sofa.
"Diam dulu deh bund!"ucap Bara dengan kesal sambil menatap kedua orang tuanya yang tengah mendekati dirinya dengan tatapan tajam dari keduanya.
Plak!
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...
