Hari demi hari telah berlalu dengan cepat dan tak terasa telah seminggu berlalu semenjak kejadian di mana Aletha bertemu dengan sosok Bara di di rumah sakit.
Hubungan Aletha dan Dewa makin hari makin membaik bahkan sesekali ia terkena omelan dari sang kakak karena ketahuan pergi ke club malam.
Sekarang, di sebuah aula yang nampak bersih dan nyaman ada segerombolan siswa tingkat akhir yang tengah berbaris dengan rapih menatap sang wali kelasnya.
"Jadi hari ini kalian sudah mulai melaksanakan latihan drama untuk tampil di acara prom night yang akan di laksanakan dua minggu ke depan"jelas sang guru wanita yang di dengarkan dengan baik oleh para murid yang tengah memakai pakaian santai tapi sopan mereka.
Sengaja mereka tidak menggunakan seragam karena mengingat jika latihan nanti pasti baju seragam yang mereka pakai penuh dengan keringat walaupun latihan ini tidak berat.
Dari barisan depan, terlihat dua orang yang akan menjadi pemeran utama di drama itu tengah mendengarkan apa yang terus saja di jelaskan oleh sang guru dengan baik.
Penampilan Aletha saat ini sangat sederhana dengan balutan kaos hitam polos oversize di padukan dengan celana jeans hitam dan yang lebih parahnya lagi outfit Aletha sama persis dengan apa yang di gunakan Bara sekarang padahal keduanya sama sekali tidak merencanakan hal ini.
"Kalian semua siap buat latihan?"tanya sang guru kepada muridnya.
"SIAP!"
"Siap!"
"Siap!"
Semua orang yang ada di sana begitu bersemangat menjawab pertanyaan dari sang guru sedangkan Bara dan Aletha nampak bermalas malasan menjawab pertanyaan itu.
"Ibu akan membagikan naskah drama ini"ucap sang guru dan mulai memberikan dua lembar kertas pada masing masing muridnya.
Aletha dan Bara lagi lagi mengambil kertas tersebut tanpa minat.
"Ah elah!"kesal Aletha yang sukses membuat Bara melirik dirinya.
"Apa lo lirik lirik gue!"kesal Aletha kepada Bara yang tengah mendengus kesal.
"Gue punya mata dan itu hak gue mau lirik siapapun!"jelas Bara yang sukses membuat Aletha kesal.
"Baiklah! Sekarang kalian boleh memilih tempat ternyaman untuk menghapalkan naskahnya"jelas sang guru yang membuat semuanya mengangguk paham.
"Dan kalau ada dari naskah itu yang tidak kalian pahami, langsung bertanya pada ibu"lanjutnya lagi.
"BAIK BU!"jawab semuanya.
"Silahkan di hafal!"ucap sang guru yang membuat semuanya membubarkan diri.
"Kita di sana aja!"tunjuk Sintia yang sudah berada di samping sahabatnya itu.
"Terserah lo deh"jawab Aletha dengan malas.
"Semangat dong Al!"ucap Sintia dengan nada mengejeknya.
"Gue malas banget ikut ikutan drama"ucap Aletha sambil melangkahkan kakinya ke tempat yang di maksud oleh Sintia.
"Lebih baik gue ikutan turnamen taekwondo atau olimpiade sains kalau nggak musik"ucap Aletha kepada Sintia yang tengah memutar bola matanya malas.
"Sekali kali coba yang keluar dari zona nyaman lo"ucap Sintia yang membuat Aletha menghela napasnya pelan.
"Bilangin sama ibu, gimana kalau gendre dramanya di ubah jadi drama action aja"
Tuk!
Dengan kesal Sintia memukul kepala sahabatnya itu dengan kertas naskah yang ada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...