36. RASA SESAK

5.6K 247 98
                                    

"Sebenarnya gue suka sama——

"Sama siapa?"tanya Aletha dengan raut wajah gugupnya.

"Tania, adik lo"

Deg!

Jantung gadis itu berdetak dengan cepat, dengan rasa sesak yang bersarang di dadanya.

Ada rasa sedikit kecewa di dalam hati gadis itu ketika mendengarkan pernyataan dari seorang Bara.

"Al?"panggil Bara dengan pelan ketika melihat seorang Aletha yang hanya diam dengan tatapan kosongnya.

"Al!"

"Eh iya?"tanya Aletha dengan wajah terkejutnya.

"Gimana Al?"tanya Bara kepada Aletha yang masih diam.

"Gimana apanya?"tanya Aletha dengan bingung tapi ia tidak bisa membohongi hatinya jika sekarang rasa sesak semakin terasa di dadanya.

"Lo setuju kan kalau bentar malam gue nembak adik lo"

Deg!

Rasa sesak itu semakin bersarang di dalam dadanya bahkan untuk mengeluarkan sepatah katapun terasa sulit.

"Aletha! Lo nggak setuju yah!"ucap Bara kepada gadis yang sedari tadi diam.

Mendengarkan ucapan yang lagi lagi keluar dari bibir seorang Bara membuat Aletha tersenyum menatap lelaki itu.

"Gue setuju banget kok"ucap Aletha dengan suara pelannya.

"Lo sakit?"tanya Bara ketika melihat wajah seorang Aletha yang sedari tadi sedikit pucat bahkan suaranya juga ikut memelan seperti orang menahan sakit.

"Gue nggak apa apa, Bara!"ucap Aletha dengan senyum manisnya.

"Terus, sekarang gue bisa bantu apa?"tanya Aletha dengan raut wajah yang serius.

"Lo tau aja maksud gue"ucap lelaki itu dengan cengiran khasnya yang membuat Aletha tersenyum paksa.

"Sebentar malam gue mau datang ke rumah lo buat jemput Tania"ucap Bara yang membuat Aletha mengangguk paham.

"Datang aja!"jawab Aletha dengan wajah tenangnya tapi tidak dengan hati gadis tersebut.

"Emang orang tua lo nggak marah kalau gue bertamu?"tanya Bara kepada Aletha.

"Yah tergantung sih!"jawab Aletha.

"Tergantung apaan?"tanya Bara bingung.

"Kalau lo ke sana cuman buat nyari ribut yah mereka pasti bakalan marah lah!"ucap Aletha yang mulai kesal.

"Ngelawak lo?"tanya Bara dengan wajah kesalnya.

"Lagian juga, pertanyaan lo nggak berbobot banget"ucap Aletha kesal.

"Lo emang b——

"Terus gue harus bantuin apa?"potong Aletha karena sudah terlalu malas dengan Bara.

"Kalau misalnya nanti malam gue izin ke bonyok lo buat pergi bareng Tania, lo juga harus ada di sana"jelas Bara.

"Sorry, kalau untuk itu gue nggak bisa"ucap Aletha terus terang.

"Kenapa? Kan itu gampang!"ucap Bara kepada Aletha yang membuat gadis itu menghela napasnya pelan.

"Mudah buat lo, tapi sulit buat gue"ucap Aletha lagi.

"Sulitnya di mana?"tanya Bara bingung.

"Udahlah Bar, usaha sendiri aja buat ketemu sama mereka"ucap Aletha lagi yang membuat Bara menatap bingung gadis cantik itu.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang