Keempat motor yang berbeda warna itu terus saja mempercepat lajunya karena ada segerombolan orang yang di belakang mereka tengah mengejar.
Dari jok belakang motor seorang Aletha, nampak Sintia tengah memejamkan matanya dengan erat erat dan jangan lupakan tangan gadis itu yang melingkar erat di perut Aletha karena saat ini Sintia sangat ketakutan dengan cara membawa motor Aletha.
Keempat motor itu sedari tadi saling mengikuti satu sama lain supaya tidak ada yang tertinggal.
Tiba tiba saja Aletha menjajarkan motornya dengan motor seorang Bara.
Gadis itu membuka kaca helmnya sambil sesekali melirik ke belakanganya dan itu membuat Bara bingung.
"IKUT GUE!"perintah Aletha sambil berteriak dengan keras agar lelaki itu mendengarkan penuturannya.
Setelah mengatakan hal tersebut, Aletha langsung menurunkan kaca helm yang tadi sempat ia buka.
Kemudian gadis cantik itu kembali memacu motornya dengan kecepatan tinggi bahkan sekarang ia yang menjadi pemimpin jalan untuk Bara dan kedua sahabatnya.
Aletha melirik spion motornya, berusaha untuk memantau segerombolan orang yang masih saja memenuhi jalanan untuk mengejar mereka.
Hingga gadis itu tiba tiba saja membelokkan motornya ke arah gang tidak terlalu kecil dan itu membuat ketiga motor yang ada di belakangnya buru buru mengikuti dirinya.
Aletha memasuki gang yang lumayan sempit itu dengan laju motor yang sudah ia pelankan hingga motornya tiba tiba saja berhenti.
"Sin!"panggil Aletha kepada gadis yang masih setia memeluk pinggang ramping Aletha dengan wajah takutnya.
"Apa?"tanya Sintia sambil membuka kaca helm yang ia kenakan.
"Turun dulu"ucap Aletha kepada Sintia yang membuat gadis itu turun dari motor Aletha dengan seorang Bara dan kedua sahabatnya tengah memandang mereka aneh.
Merasa jika Sintia telah turun dari atas motornya membuat gadis cantik yang sudah membuka helmnya itu turun dari motornya dan langsung menatap ke arah Bara.
"Kalau kaya gini terus kita bisa ketangkap"ucap Aletha kepada Bara.
"Kalau lo tau kita bakal ketangkap kenapa lo berhenti di sini?"tanya Bara dengan bingung yang langsung di benarkan oleh kedua sahabatnya.
"Karena gue nggak mau Sintia dalam bahaya"jawab gadis itu dengan cepat.
"Terus sekarang kita harus gimana?"bukan Bara yang bertanya melainkan sosok Tino.
"Gue punya ide"ucap gadis itu yang membuat keempat teman sekelasnya itu mantapnya dengan penasaran.
"Gue mau lo anterin Sintia sampai ke rumahnya"ucap Aletha sambil menatap Tino.
"Gimana caranya?"tanya Reno yang sedari tadi diam.
"Biar gue yang jadi umpan buat ngalihin perhatian anak Black Diamond"ucap Aletha dengan yakin yang membuat Bara menggeleng tidak setuju.
"Lo tau kan gimana liciknya anak anak Black Diamond?"tanya Bara dengan nada yang sedikit kesal.
"Gue tau! Maka dari itu gue mau lo berempat tunggu di sini dan biar gue yang keluar lebih dulu buat mancing anak anak black diamond yang kemungkinan besar masih ada di sekitar kita"jelas Aletha panjang lebar.
"Nggak! Ide lo nggak bagus sama sekali"ucap Bara tidak setuju dengan pemikiran gadis itu.
"Eh Al! Itu bahaya lho"ucap Reno yang langsung di benarkan semua orang yang ada di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/258760835-288-k189657.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...