67. MAKIN DINGIN

6.2K 281 34
                                    

   Aletha menyusuri jalanan di malam hari ini dengan santainya menikmati angin malam yang menerpa wajahnya.

Ia baru saja pulang dari rumah sahabatnya itu bahkan sekarang, Aletha terus saja menampilkan senyum tipisnya di balik helm full facenya itu.

Sedangkan dari sebuah jalanan yang cukup sepi, ada segerombolan lelaki berpakaian berantakan yang di ketahui sebagai preman tengah mengeryok dua orang yang salah satunya memakai jas hitam dengan tampilan rapihnya.

"Serahin tas itu, kalau enggak lo bakal mati di sini"ucap salah satu dari sekitar sepuluh orang preman itu.

Lelaki berpakaian jas tersebut mengeratkan pegangannya pada tas kantornya sambil menghindari beberapa serangan dari orang orang itu.

Bugh....

Lelaki yang memakai jas itu sedikit memundurkan langkahnya ketika perutnya menjadi sasaran empuk para gerombolan tersebut.

"Pak bos nggak apa apa?"tanya panter kerjanya sambil menahan kedua bahu lelaki yang umurnya sepertinya baru berusia kepala tiga.

"Saya tidak apa apa"jawab lelaki tersebut.

"Kita nggak bisa lari dari sini, mereka lima kali lipat lebih banyak dari kita"ucap lelaki berjas hitam itu.

"Kita harus melawan mereka!"lanjutnya lagi yang membuat lelaki itu mengangguk pelan.

"Gue nggak nyuruh kalian berdua buat debat"kesal salah satu dari mereka lagi.

"Hajar mereka!"perintah salah satu preman yang lebih menonjol daripada yang lainnya lain.

Lagi lagi segerombolan preman itu memberikan serangan kepada kedua orang yang jelas jelas pertarungan kali ini tidak seimbang.

Kedua lelaki itu nampak mulia kesulitan dengan setiap serangan yang di berikan kepada mereka.

Bugh....

Bugh....

Kedua lelaki itu tersungkur ke atas tanah dan hal tersebut membuat lelaki yang memakai jas hitamnya itu langsung memeluk erat tasnya.

"Kasih nggak tas itu"ucap salah satu preman tersebut.

"Nggak akan pernah!"ucap lelaki tersebut sambil makin mempererat pelukannya.

"Kalau dia nggak mau jangan di paksa!"ucapan dari seseorang langsung menarik perhatian semua lelaki yang ada di sana.

Mereka menoleh ke belakang dan mendapati sosok Aletha yang tengah berdiri dengan santainya tidak jauh dari mereka dengan raut wajah memerah menahan emosi.

Gadis itu berjalan mendekati perkelahian tersebut hingga matanya menangkap dua orang lelaki yang masih terduduk di atas tanah.

Aletha mendekati kedua orang tersebut dengan raut wajah khawatir yang terpancar jelas di wajahnya.

"Bos?"gumam Aletha yang sudah berjongkok di hadapan kedua lelaki itu.

"Kalian nggak apa apa?"tanya Aletha yang membuat keduanya mengangguk palan.

"Kalian tunggu di sini"ucap Aletha sambil kembali berdiri.

Aletha berbalik menatap para preman tersebut dengan raut wajah datar dan memerah karena menahan emosi.

"Kalian masih punya fisik yang sehat buat nyari kerja yang lebih halal dari pada ngepalak orang di jalan"ucap Aletha kepada lelaki tersebut.

"Alah nggak usah banyak bacot deh lo"ucap preman yang lebih menonjol itu.

"HAJAR DIA!"perintah dari preman tersebut langsung membuat sosok Aletha siap siaga dengan serangan serangan yang mungkin akan mereka berikan.

Aletha mulia menghindari setiap serangan yang di berikan oleh segerombolan preman tersebut.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang