"ALETHA CUKUP!"teriakan seseorang membuat Aletha menghentikan tangannya yang sedikit lagi menyentuh kulit lelaki yang ada di depannya ini.
Bruk
Aletha dengan mudahnya menghempaskan tubuh lelaki itu untuk terbaring ke atas lantai.
Ia berdecak kesal sambil menjauhi tubuhnya dari lelaki yang tengah berusaha untuk berdiri itu.
"Kamu lagi, kamu lagi!"ucap seorang lelaki paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah guru BK mereka di susul dengan salah satu guru lelaki.
Lelaki yang di hempaskan oleh Aletha bangun dari tersungkurnya dengan tertatih tatih bahkan sekarang muka lelaki itu sudah babak belur.
"Kalian berdua ini apa apaan hah!"ucap sang guru BK dengan kesal yang membuat Aletha membuang mukanya sambil menatap keadaan sekitarnya dengan malas.
"Dia duluan pak!"ucap lelaki itu yang membuat Aletha menatapnya dengan tenang.
"Kalian berdua ikut saya ke ruang BK!"ucap sang guru dengan tegas yang membuat kedua orang yang terlibat perkelahian tadi menghela napasnya pelan.
"Dan Revan akan menjadi saksi semua kejadian tadi!"lanjutnya yang membuat seorang Revan yang sedari tadi hanya diam di samping Sintia mengangguk.
Ia mengangguk sambil bangkit dari duduknya tanpa memperdulikan jika sekarang ia menjadi pusat perhatian.
"Van!"Sintia menahan tangan Revan yang hendak melangkah.
"Aletha nggak bakal kenapa kenapa!"ucap Revan yang mengerti arti tatapan yang di tunjukkan oleh Sintia.
"Ayo Revan!"ajak sang guru kepada Revan yang membuat lelaki itu buru buru berjalan ke arah sang guru tapi sebelum itu ia sempat tersenyum manis ke arah Sintia.
Aletha menoleh menatap teman temannya dengan cengiran khasnya seperti tidak terjadi apa apa pada dirinya sekarang.
"Kalian berdua, cepat!"ucap sang guru ketika melihat tidak ada pergerakan dari Aletha dan lelaki itu.
Aletha kembali menoleh ke arah sang guru dan berikutnya mereka pergi ke ruang BK seperti apa yang di katakan sang guru tadi.
Bara menatap kepergian Aletha dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kelewat tenang tuh bocah!"ucap Reno sambil geleng geleng kepala.
"Tadi itu siapa sih? Kok dia belain cewek yang tadi bermasalah sama Tania?"tanya Sintia dengan penasaran.
"Kakaknya kali!"jawab Tino kepada gadis itu.
"Tapi kak Aletha keren banget, gue ngefens dah sama tuh cewek!"ucapan dari Lia membuat ketiga orang yang tadi berbicara menoleh menatap gadis itu dengan malas.
"Bisa bisanya lo muji orang dengan situasi yang nggak memungkinkan"ucap Reno geleng geleng kepala dengan Lia yang nyengir kuda.
"Kalian tunggu di sini!"ucap seorang Bara kepada semuanya.
"Lo mau ke——
Belum sempat bertanya, sosok Bara lebih dulu pergi menuju salah satu gadis yang sedari tadi diam.
"Buset! Si Bara mau masuk BK juga apa gimana sih!"kesal Tino ketika melihat sosok Bara yang sudah beridi di depan gadis yang menjadi masalah Aletha dan lelaki tadi.
"Kita samperin, sebelum Bara bertindak jauh"perintah Reno yang membuat Tino mengangguk.
Sedangkan tidak jauh dari mereka, seorang Bara nampak menatap seorang gadis seperti ingin mengulitinya hidup hidup dan itu membuat gadis tersebut takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...