"Gue pernah ngelakuin bunuh diri sebanyak tiga kali"ucapan dari Aletha sukses membuat Sintia tercengang.
"S-serius?"tanya Sintia dengan raut wajah terkejutnya.
"Iya!"jawab Aletha dengan wajah santainya.
"Gimana ceritanya?"tanya gadis itu kepada Aletha yang membuat gadis itu melirik nisan sang ibunda.
"Gue bakal ceritain semuanya di rumah lo"ucap Aletha sambil melintasi Sintia yang masih saja memasang wajah terkejutnya.
"Eh! Tunggu gue Al!"ucap Sintia yang sadar jika gadis itu meninggalkan dirinya.
Sintia berlari menyusul seorang Aletha yang sudah menjauhi dirinya.
"Lo main ninggalin gue aja"ucap Sintia kesal ketika ia sudah sampai di samping Aletha.
Aletha mengangkat bahunya dengan acuh sambil berjalan menuju mobil yang terparkir di tepi jalan yang sepi di sekitar TPU.
Sedangkan dari tempat yang berbeda, Bara dan Tania tengah berada di toko ice cream yang berada di kota itu.
Bara menatap Tania yang tengah menyantap satu cup kecil ice cream di hadapannya sekarang.
"Kak Bara nggak makan ice cream?"tanya Tania sambil mendongak menatap Bara yang tengah menatapnya dengan bingung.
"Kak Bara kenapa liatin aku gitu banget?"tanya Tania dengan bingung.
"Cantik!"ucap Bara dengan senyum manisnya yang membuat Tania buru buru menunduk untuk menyembunyikan rona merah di pipinya.
"Kak Bara bisa aja!"ucap gadis itu dengan pelan karena sekarang ia tengah salah tingkah di tatap terus menerus oleh sosok Bara.
Tania kembali menyantap ice cream itu untuk mengalihkan pemikirannya kepada sosok Bara yang terus saja menatapnya dengan detak jantung yang terus saja berpacu dengan cepat.
"Tania!"panggil Bara kepada sang kekasih yang membuat gadis itu kembali mendongak untuk menatapnya.
Deg!
"Kalau makan itu pelan pelan dong!"ucap Bara dengan jari jempol yang mengusap bibir gadis itu dengan pelan.
Tania mengangguk pelan sambil tersenyum canggung ke arah Bara yang terus saja tersenyum manis ke arahnya.
Sedangkan dari jalanan yang nampak ramai, seorang Aletha nampak fokus menyetir mobil dengan kecepatan maksimal.
"Al!"panggil Sintia yang di balas dehaman oleh gadis yang tengah sibuk menyetir itu.
"Kita singgah ke tokoh ice cream yang ada di depan yah!"ucap gadis itu yang membuat Aletha melirik gadis itu.
"Siapa yang mau makan ice cream?"tanya Aletha kepada Sintia.
"Gue lah!"jawab gadis itu dengan santai yang membuat Aletha memutar bola matanya malas.
"Kaya bocah aja!"ucap Aletha kepada gadis itu.
"Makan ice cream bukan karena dia bocah tapi ice cream berguna banget buat naikkin mood cewek"jelas gadis itu yang membuat Aletha mengangguk pelan.
"Emang lo nggak tau ice cream bisa naikin mood cewek?"tanya gadis itu yang membuat Aletha menggeleng pelan.
"Lo nggak pernah makan ice cream?"tanya Sintia kepada gadis yang masih saja mengarahkan pandangannya pada jalan di depan itu.
"Pernah tapi gue rasa biasa aja, nggak ada tuh naikkin mood gue"jelas Aletha kepada Sintia.
"Lah! Kalau gue mah ice cream berguna banget apalagi kalau kita makan coklat tambah naik dah tuh mood"ucap gadis itu yang membuat Aletha mengangkat bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...