1 Minggu kemudian....
Tak terasa waktu berlalu dengan begitu cepat dan sekarang seorang Aletha tengah menuruni tangga rumahnya dengan hoodie hitam dan jeans hitam yang melekat di tubuhnya.
Waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi dan hari ini juga gadis itu akan berangkat ke sekolah.
Ia melangkahkan kakinya keluar dari dalam rumahnya yang nampak sepi itu karena memang penghuni rumah itu sudah pergi.
Dan disinilah Aletha sekarang, duduk di atas motornya sambil memakai helm hitam miliknya itu.
Gadis itu mulai menghidupkan mesin motornya dan setelah itu ia mulai mengendari motornya untuk keluar dari pekarangan rumah besarnya itu.
Gadis itu menyipitkan matanya ketika melihat sosok Tania yang masih berdiri di depan gerbang besar rumahnya itu.
Ia memberhentikan motornya tepat di samping sosok gadis dengan pakaian sekolahnya itu, yang juga tengah menatapnya.
Aletha menaikkan kaca helm yang ia pakai dengan raut wajah penasaran yang sedari tadi ia tampilkan.
"Kok lo belum pergi sekolah sih?"tanya Aletha kepada Tania.
"Bonyok sama kakak lo, tadi udah berangkat"ucap Aletha yang membuat sang adik senyum senyum sendiri dengan kepala yang ia tundukkan.
"Kenapa lo? Kesambet setan?"tanya Aletha dengan bingung ketika melihat sosok sang adik yang senyum.
"Enak aja kalau ngomong"ucap sang adik yang tidak melepaskan senyum di wajahnya.
"Gue sengaja nggak ikutin mereka"ucapan dari Tania membuat Aletha menyipitkan matanya.
"Sengaja?"beo Aletha yang mendapat anggukan dari gadis tersebut.
"Karena gue mau berangkat sekolah bareng sama ka--
Brum...
Suara motor tersebut membuat kedua gadis yang tengah berbicara menoleh menatap sumber suara.
Melihat sosok lelaki yang tengah membuka helmnya membuat Aletha langsung berbalik ke arah sang adik yang tengah tersenyum manis dengan wajah cerianya.
"Jadi lo udah janjian sama Bara buat berangkat bareng?"tanya Aletha yang langsung mendapat anggukan dari Tania.
"Hai Al!"sapa Bara dengan senyum manisnya yang membuat Aletha mengangkat satu tangannya ke atas tanpa tersenyum.
"Udah siap?"pertanyaan yang di lontarkan oleh Bara bukan kepada Aletha tapi kepada Tania.
"Udah kok kak!"jawab Tania dengan senyum manisnya.
Tania berjalan mendekati motor Bara sedangkan Aletha hanya diam dengan wajah tenangnya.
Tania sudah naik ke atas motor seorang Bara yang sudah kembali memakai helm full facenya.
"Ayo Al! Kita barengan"ajak Bara kepada Aletha yang masih diam di tempatnya.
"Kalian duluan aja, gue masih punya urusan"jawab gadis itu seadanya.
"Urusan apaan lagi sih? Perasaan dari kemarin kemarin lo selalu bilang punya urusan"ucap Bara kepada gadis itu sedangkan Tania hanya menatap sang kakak di balik helmnya dengan bingung.
"Kaya orang sibuk aja lo"lanjut lelaki itu lagi.
"Kepo banget lo"hanya itu yang di katakan oleh Aletha.
"Jagain adik gue baik baik"ucap Aletha kepada Bara.
"Jangan buat dia nangis"lanjut gadis itu sambil menyalakan mesin motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...