Kring.....
Tak terasa akhirnya bel pulang telah berbunyi dan sekarang seorang Aletha tengah merapihkan buku yang tadi di pakai untuk belajar.
Sedari tadi juga, sosok Bara terus saja diam dan seperti menghindari dirinya dan itu membuatnya kesal.
Bara bangkit dari duduknya dan langsung berjalan ke arah meja dua sahabatnya itu.
"Gue liat dari tadi lo diam aja"ucap Tino ketika Bara telah tiba di depan mereka.
"Lah! Kan si Bara emang jarang ngomong"ucap Reno sambil melirik Bara.
"Tapi tadi beda aja gitu lho, nggak biasanya si Bara diam kaya tadi apalagi dia kaya ngehindarin Aletha"ucap Tino yang langsung di benarkan oleh Reno.
"Lo berantem sama dia?"tanya Reno sambil menatap Bara dengan memicing.
"Nggak!"jawab Bara seadanya dan mulai berjalan meninggalkan kedua sahabatnya yang tengah mendengus.
"Al!"panggil Reno ketika gadis itu hendak pergi dari kelasnya.
"Kenapa?"tanya Aletha sambil menatap keduanya.
"Bukannya masalah lo sama Bara udah kelar? Tapi kenapa kalian kaya masih berantem aja?"tanya Reno mengingat jika tadi mereka sempat berkelahi.
"Gue juga nggak tau!"jawab Aletha seadanya dan detik berikutnya ia melangkahkan kakinya menjauhi keduanya.
"Aletha! Gue balik duluan yah!"ucap Sintia kepada sahabatnya itu.
"Soalnya ayah gue udah nunggu di depan"lanjutnya yang membuat Aletha mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Lo hati hati di jalan"ucap Aletha yang membuat Sintia mengangguk.
"Buruan ke sana, nanti bokap lo udah kepanasan nunggunya"ucap Aletha yang membuat Sintia tersenyum.
"Bye!"ucap gadis itu dan langsung berlari keluar dari dalam kelas dengan terburu buru.
Melihat hal tersebut membuat Aletha juga ikut keluar dari dalam kelas ini dengan punggung Sintia yang makin menjauh.
"Andai gue yang ada di posisi Sintia sekarang"ucap Aletha sambil terkekeh miris.
Ia terus saja melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah yang masih lumayan ramai dengan siswa yang berlalu lalang untuk pulang ke rumahnya.
Hingga pandangan gadis itu jatuh pada sepasang kekasih yang tengah berjalan di depannya dengan tangan yang saling menggenggam.
"Gue nggak tau masalah apalagi yang bakal terjadi di antara gue sama Bara"ucap gadis itu sambil terus melangkah dengan sepasang kekasih yang tengah berada di depannya.
Sedangkan dari depan Aletha, Bara tengah tersenyum manis ke arah Tania yang juga membalas senyumannya.
"Emang nggak apa apa kalau aku datang ke rumah kakak?"tanya Tania kepada sosok Bara.
"Nggak apa apa lah! Malahan bunda bakal senang kalau liat bidadari kayak kamu bertamu di rumahnya"ucapan dari Bara membuat Tania menunduk.
"Cie salting!"ejek Bara ketika melihat perubahan sikap gadis cantik itu.
"Ish! Kak Bara mah gitu!"kesal gadis itu sambil memukul pelan lengan Bara.
"Gemes banget sih"ucap Bara sambil mencubit gemas pipi sebelah kiri Tania.
"Sakit tau!"kesal Aletha sambil memukul tangan lelaki itu yang bertengger manis di pipinya.
Bara melepaskan tangannya dan kemudian ia mengelus pipi gadis itu sambil terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...