Di sebuah kamar milik seorang Bara, lelaki itu tengah menatap kaca jendelanya yang menampilkan suasana malam.
"Sebenarnya siapa sih yang nyerang Aletha?"tanya lelaki itu dengan bingung.
"Kok bisa sampai separah itu?"lelaki tersebut terus saja bertanya tanya.
Lelaki itu kembali terdiam dengan durasi yang cukup lama hingga tiba tiba saja matanya membola.
"Apa mungkin dia ngelawan dua atau lebih geng motor sendirian?"tanyanya dengan terkejut.
"Curang banget sih tuh o——
Drrrt drrrt drrrt....
Ponsel yang ada di atas meja belajar yang sekarang kursinya tengah ia duduki bergetar dan hal tersebut membuat dirinya buru buru mengangkat panggilan tersebut.
"Kenapa?"tanya Bara pada orang di seberang sana.
"......"
"Hm! Dikit lagi gue ke sana!"ucapnya.
"......"
"Beneran!"jawab Bara dengan raut wajah malas.
"Basecamp aman kan?"tanya Bara kepada orang di seberang sana.
"......."
"Bagus! Sekarang kita lebih hati hati karena musuh bisa menyerang kapan saja!"ucap Bara.
"......"
Klik!
Panggilan tersebut di matikan oleh orang di seberang sana dan hal itu membuat Bara menghela napasnya dengan pelan.
Ia menatap layar ponselnya yang menyala dan menampilkan sosok Tania yang tengah tersenyum manis ke arah kamera.
"Mungkin ada benarnya yang di bilang sama Reno"ucap lelaki itu.
"Gue terlalu cepat buat ngambil keputusan!"lanjutnya.
"Mungkin kalau gue sadar sama perasaan Aletha, ini semua nggak bakal terjadi!"ucap Bara di susul dengan helaan napasnya.
Ting!
Pesan masuk dalam ponselnya dah hal tersebut membuat Bara membaca pesan yang berasal dari sang kekasih.
Tania
Maafin sikap kakak
aku yah!Bara mengetikkan sesuatu di layar ponselnya untuk membalas pesan tersebut.
Sedangkan dari ruang rawat inap yang di tempati Aletha, gadis itu tengah memperhatikan sosok sang kakak yang duduk di sofa ruangannya tengah memainkan ponselnya.
Sejak kejadian Dewa meminta maaf pada sang adik, ia sama sekali belum kunjung pulang ke rumahnya padahal hari malam.
"Kenapa?"tanya Dewa ketika melihat sang adik menatapnya.
"Gue nggak nyangka aja sama kejadian beberapa jam yang lalu"ucap gadis itu dengan senyum tulusnya yang di balas senyum tipis Dewa.
"Gue mau nanya sesuatu sama lo"ucap Dewa sambil berjalan mendekati ranjang sang adik.
"Apa?"tanya sang adik penasaran sambil menatap Dewa yang duduk di samping ranjangnya.
"Kenapa lo bohongin orang dengan senyum menenangkan, seolah olah nggak terjadi apa apa?"Aletha terkekeh pelan mendengarkan pertanyaan yang keluar dari bibir lelaki itu.
"Jawabannya cuman satu!"ucap Aletha sambil memberhentikan kekehannya.
"Karena gue nggak mau di kasihani!"lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...