Di sebuah jalan yang nampak sedikit ramai, ada seorang gadis yang tengah mengendarai motornya dengan kecepatan maksimal bahkan ia sesekali bersenandung ria dan orang itu adalah Aletha.
Gadis berseragam SMA Dirgantara tanpa jaket Parvis yang melekat di tubuhnya itu terus mengendarai motornya untuk sampai ke sekolah.
Lima belas menit berlalu dan motor Aletha juga sudah berhenti tepat di parkiran sekolahnya.
Ia membuka helm full facenya dengan santai dan berikutnya ia memperhatikan keadaan sekitarnya yang masih bisa di katakan sunyi.
Bayangkan saja, gadis itu datang di jam 06.23 A.M, hanya ada beberapa murid saja yang baru datang dan orang orang itu juga yang tergolong pintar dan nerd sekolah ini.
Aletha turun dari motornya dan mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam gedung tersebut.
Lebam di wajahnya sudah sedikit memudar tapi tengkuknya masih saja di perban.
Gadis cantik itu menyusuri koridor sekolah dengan fokus yang tertuju pada ponsel miliknya.
Bruk!
"Anjing!"umpat Aletha kaget sambil mendongakkan kepalanya menatap seseorang yang baru saja menabrak dirinya.
Gadis itu menatap wajah tampan sosok lelaki yang memakai almamater OSIS yang ada di hadapannya ini.
"Sorry!"ucap Aletha sambil melangkah kakinya untuk pergi dari tempat itu.
"Tunggu!"ucap lelaki tersebut yang membuat langkah kaki Aletha berhenti.
"Apa lagi?"tanya Aletha dengan wajah tenangnya.
"Kenalin nama gue Revan, ketua Osis di sini!"ucap lelaki itu sambil menjulurkan tangannya ke hadapan Aletha.
Aletha menatap tangan dan pemiliknya secara bergantian dan berikutnya ia menyambut baik tangan tersebut.
"Gue Aletha!"ucap Aletha sambil menjabat tangan lelaki itu.
Setelah mengatakan hal tersebut, Aletha langsung kembali melepaskan tangannya yang masih saling menjabat.
Setelah merasa tidak ada yang penting lagi, Aletha langsung melangkahkan kakinya pergi meninggalkan lelaki itu seorang diri.
Sedangkan lelaki yang bernama Revan hanya diam sambil menatap kepergian Aletha dengan tatapan yang sulit dir artikan.
"Tuh cewek cuek banget"ucap Revan kembali berbalik sambil melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.
Aletha terus saja melanjutkan langkahnya untuk pergi ke arah kelasnya yang berada di lantai dua sekolah itu.
Seperti rutinitas biasanya, gadis itu berjalan masuk ke arah kamar mandi untuk mengganti celana yang ia pakai menjadi rok abu abu.
Dan disinilah sekarang ia berada, di dalam kelasnya yang hanya terdapat satu orang saja.
Aletha berjalan ke arah tempat duduknya dan mengabaikan sosok gadis dengan kaca mata bulatnya yang tengah duduk di bangku depan sambil membaca buku bacaan yang ia bawa.
Aletha duduk di kursinya dengan tangan dan mata yang kembali berkutat dengan ponsel miliknya itu.
"Ais bangsat!"umpat gadis itu dengan kesal.
Sepertinya ia tengah memainkan game yang berada di ponselnya karena terbukti sedari tadi tangannya bergerak dengan lincah di atas layar ponsel tersebut.
"Tumben lo datang pagi pagi banget"ucap seseorang yang membuat Aletha mendongak menatap sosok gadis cantik yang membuat Aletha langsung nyengir sambil menaik turunkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...