13. PERTOLONGAN

7.2K 318 26
                                    

   Seminggu berlalu dengan begitu cepat dan sekarang Aletha tengah berada dalam ruang latihan taekwondo.

Nampak di sana Aletha tengah berlatih bersama seorang Bara yang nampak serius dalam menangkis setiap serangan yang di berikan Aletha.

Sedangkan Geby, ia tengah berlatih bersama satu orang lelaki yang sepertinya salah satu dari keempat orang yang akan ikut pertandingan.

Bara dan Aletha sangat serius dalam berlatih dan nampaknya juga kedua remaja itu sudah sama sama emosi karena terbukti sedari tadi mereka berdua tidak menahan pukulannya.

Hingga beberapa kali baik Aletha dan Bara sama sama terkena serangan mereka.

Kedua guru dan kedua murid mereka tengah menatap kedua orang yang masih berlatih dengan wajah serius mereka.

"Sepertinya mereka harus segera di hentikan pak!"saran salah satu guru tersebut.

"Benar pak!"ucap lelaki yang berlatih bersama Geby tadi.

Fyi, Seminggu yang lalu setelah Aletha melakukan seleksi ternyata yang di pilih sang guru untuk mengikuti pertandingan taekwondo bersama Bara dan yang lainnya adalah Aletha.

"CUKUP!"teriak sang guru dengan lantang.

Aletha dan Bara sama sama diam dan saling menahan serangan mereka di mana tangan keduanya berada di wajah lawan tarungnya.

Bara menghembuskan napasnya pelan sambil menurunkan tangannya yang berada di wajah Aletha dan itu membuat Aletha mengikuti apa yang di lakukan Bara.

Setelah itu kedua remaja berbeda jenis saling memberikan hormat sebagai tanda berakhirnya pertarungan.

"Apa lo!"ucap Bara pada Aletha yang tengah menatapnya.

Mendengarkan penuturan dari Bara membuat Aletha mendengus sambil mengalihkan pandangannya ke arah sang guru.

"Latihan yang bagus! Tapi saya sarankan kalian berdua jangan terlalu serius dalam latihan ini"ucap sang guru yang sudah berdiri di hadapan Aletha dan Bara.

Mereka berdua mengangguk dengan pelan yang di balas anggukan paham dari sang guru.

"Latihan hari ini cukup sampai di sini dulu dan kalian boleh beristirahat"jelas sang guru yang lagi lagi membuat mereka semua mengangguk paham.

"Saya dan pak Dony pamit!"pamit sang guru kepada keempat muridnya.

"Bapak hati hati di jalan"ucap Bara dengan ramah yang membuat sang guru tersenyum sambil mengangguk pelan.

Setelah itu kedua guru yang membimbing mereka dalam latihan, pergi dari tempat itu dan menyisahkan keempat orang saja.

"Ngapain sih pak Rudi harus berhentiin pertarungan tadi"kesal Bara yang berdiri di samping Aletha.

"Beruntung pak Rudi berhentiin, kalau enggak mungkin lo udah babak belur gara gara serangan gue"ucap Aletha meremehkan.

Tuk!

"Songong banget lo jadi orang"ucap Bara dengan kesal sedangkan Aletha hanya sibuk dengan bibirnya yang baru saja di setil Bara.

"Eh monyet Afrika! Lo main nyentil nyentil bibir gue aja, panas tau!"kesal Aletha yang membuat Bara terkekeh.

"Rasain!"

Bleee...

"Idih!"melas Aletha ketika melihat Bara yang menjulurkan lidah kepada dirinya.

"Ganjen banget sih lo jadi cewek!"ucap seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Geby yang tengah berdiri di hadapan Aletha.

"Wih! Ada suara tapi kaga ada bentuknya nih!"ucap Aletha dengan meremehkan tanpa perduli jika Geby tengah menggeram tertahan.

FRAGILE ALETHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang