Rose meruntuhkan tembok pertahanan, ia tak ingin lagi sakit karena egonya sendiri. Wendy dan hyun di jemput paksa karena mereka berdua membuat ulah lagi dan karena itu pula mereka disini sekarang.
Universitas dimana rose dan irene mengajar beruntung irene sudah selesai mengajar tinggal rose yang memiliki satu kelas lagi jadi hyun dan wendy menunggu rose selesai mengajar di ruangan irene.
"Kalian mau apa?"
"Ayam.." hyun sedikit berpikir. "Ayam goreng dengan cola." Ia lalu tersenyum.
"Setuju." Wendy merebahkan diri di sofa.
Irene pun mulai memesan apa yang di butuhkan kedua bocah pembuat masalah ini.
"Kamu melampiaskan marah mu?" Tanya wendy memegang pipinya yang sudah biru.
"Maaf."
"Tak apa, itu setimpal dengan apa yang aku lakukan dulu. Lagi pula, aku senang bisa melakukan itu dengan mu." Wendy tersenyum.
"Kamu tahu? Di tipu dan di permainkan seolah kamu hanya alat itu membuat ku marah."
Irene masih ada di sana, ia sedikit merasa tersinggung karena ia berpikir jika ia juga termasuk dalam orang yang menipu atau mempermainkan hyun.
"Tak apa, marah juga bagus, daripada tak bisa marah sama sekali." Celetuk irene.
"Oh ya hyun." Wendy duduk. "Kamu yakin dengan pilihan mu?"
Hyun mengangguk mantap, "demi semuanya." Irene menatap nya penuh bangga.
Pintu terbuka, rose seperti nya tergesa-gesa menuju ruangan ini terlihat dari bagaimana cara rose mengatur nafas nya. Hyun tersenyum lalu menghampiri rose, ia menyeka keringat rose perlahan.
"Kenapa buru-buru?"
"Unnie hanya takut.." walau tersenyum rose merasa sedikit sedih. "Kamu di jemput unnie mu yang lagi satu."
"Aku sudah menghubungi nya tadi, hoon unnie bilang tak masalah toh rosie unnie yang merawat ku." Hyun tersenyum lirih, ia selesai menyeka keringat rose.
"Apa boleh unnie mengajak mu menginap?"
"Tentu."
"Benarkah?" Lihatlah betapa bahagianya rose kini, ya hyun merupakan kebahagiaan nya. Hyun mengangguk. "Bagaimana jika kita berkencan?"
"Kencan? Unnie aku ini adik lisa unnie.."
"Lalu kenapa? Apa salah aku mengajak kencan adik ipar ku?"
Hyun tertawa. "Aku rasa menjadi selingkuhan rosie unnie bukanlah hal yang buruk."
"Ehm, kalian melupakan kita?" Tegur irene.
"Seperti aku juga harus ikut kencan dengan calon kakak ipar ku juga." Ujar wendy melirik irene.
"Aku lebih tertarik dengan yang lebih tinggi dari ku." Irene menatap sinis wendy.
"Unnie~e.." keluh wendy tak terima
.
.
.
Moonbyul tengah makan siang bersama solar di dekat gedung Gong Ent, mereka menikmati waktu bersama.
"Aku tak tahu jika nona muda yang hilang adalah adik angkat lisa." Ujar solar.
"Aku juga baru tahu jika anak itu anak pemilik Gong Ent."
"Maksud ku.." solar memajukan tubuhnya. "Bagaimana bisa adik lisa menjadi anak keluarga gong?" Ia meletakkan alat makan nya di sisi piring lalu melipat kedua tangannya di dada. "Kamu tahu sayang.." solar tersenyum pada moonbyul. "Desas-desus jika direktur muda bukanlah kakak kandung dari.." solar berpikir mengingat nama hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
Fiksi PenggemarKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini