Flashback on.
Jisoo duduk di sebelah ibunya menunggu operasi kedua adiknya selesai, perasaan takut teramat-sangat menyerangnya tak henti. ia terus melihat ke arah pintu ruang operasi tanpa merasa lelah, hanya bisa berharap yang terbaik.
"dokter jisoo, pasien atas nama gong hoon yang anda tangani mengalami kejang." ucap seorang suster di hadapannya.
"apa anda tak melihat saya sedang apa? memang tak ada dokter lain lagi di rumah sakit ini?" Ucap jisoo penuh emosi.
"tak apa nak, kembali lah berkerja mereka membutuhkan mu, eomma akan disini menjaga jennie."
"baiklah, ayo."
jisoo berlari bersama suster itu menuju ruang UGD, jisoo menadahkan tangan meminta rekam medis pasien, jisoo meminta obat yang sudah ia resep kan untuk pasien, memasukkan obat tersebut melalui selang infus.
"hyun-i." ucap pasien yang ia tangani.
"tenang nona, adik mu baik-baik saja."
"tolong jaga hyun-i." ucap pasien itu.
"akan ku jaga." jisoo memperhatikan tetesan cairan infus lalu beralih tersenyum pada sang pasien.
Lima menit kemudian si pasien kembali tertidur, jisoo pun berjalan ke arah adik pasien. Mata anak itu di balut perban dan beberapa area di tangannya karena sobek akibat pecahan kaca.
"seberapa hebat kecelakaan ini?" jisoo mengingat kembali bagaimana sang adik datang dalam keadaan berlumuran darah.
"permisi, kami dari pihak kepolisian xxx, apa anda yang menangani pasien?" seorang pria tegap menghampiri jisoo
"ya saya yang menangani."
"ada yang hendak kami tanyakan untuk visum."
Jisoo menjelaskan bagaimana pasien yang ia tangani.
"terima kasih dokter, jika ada yang saya perlukan saya akan bertanya lagi pada dokter."
"tentu pak, dengan senang hati."
Pria itu pun pergi meninggalkan ruang UGD, jisoo bernafas kasar sesaat. Ia bertanya pada polisi tadi seperti apa kiranya kecelakaan itu, setetes air mata jatuh di pipinya.
"ah kecelakaan itu terjadi karena mobil hitam yang dikendarai dua gadis muda kehilangan kontrol lalu menabrak mobil yang di kendarai tuan gong yoo."
jisoo menyeka air matanya menahan tangisan, kedua anak yang ia tangani kehilangan kedua orang tua nya dalam kecelakaan yang melibatkan sang adik. Hatinya benar-benar sakit tahu adiknya yang menjadi pengendara yang menabrak keluarga ini.
Tanpa pikir panjang ia menuju ruang operasi adik nya, ayahnya sudah selesai melakukan operasi pada adik-adik nya dapat ia lihat wajah kekhawatiran di wajah para orang tua.
"appa." panggil jisoo pada sang ayah.
"jisoo-ya." sang ayah menggenggam erat topi operasi yang ada di tangannya tertunduk sedih.
"apa yang terjadi? apa mereka baik-baik saja?"
"untuk sementara."
"sementara?"
"mereka membutuhkan.."
"apa? obat apa? aku akan mencarikan nya."
"jennie dan rose membutuhkan cangkok organ."
"apa? bagaimana bisa? kalau begitu apa yang mereka butuhkan akan ku berikan milik ku."
"rose membutuhkan hati dan jennie ginjal." tetesan air mata seorang ayah lolos di pipinya, orang tua rose saling berpelukan menguatkan satu sama lain dan ibu jisoo sudah menangis dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
FanfictionKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini