18. Gelap

133 11 2
                                    

Rose yang awalnya mendapat penjelasan dari lisa serupa dari hyun merasa percaya saja, walau masih ada yang mengganjal tentang 'ibu baptis' untuk hyun.

"Apa yang kau pikirkan rosie?" Tanya irene yang sedang makan siang dengan nya.

"Tidak ada, hanya memikirkan hyun." Ucap nya kini beralih pada makanan di depan nya.

"Memang nya ada apa?"

"Entah lah, aku merasa cepat atau lambat akan berpisah dengan adik ku itu."

"Berpisah? Kenapa? Kalian baik-baik saja."

"Hanya firasat saja."

"Sudahlah jangan di pikirkan, hyun tak mungkin meninggalkan kita."

"Semoga saja unnie." Rose terdiam sesaat lalu terbesit pikiran nakal untuk menggoda irene. "Unnie, apa saja yang sudah unnie lakukan bersama hyun?"

"Biasa, jalan ke taman, kencan ke cafe, hanya itu."

"Selain itu? Ciuman, bersentuhan dan hm.. kau taulah unnie." Seketika itu wajah irene memerah, ia mengalihkan pandangannya menutupi wajahnya dengan buku yang ada di tangan nya sejak tadi.

"Ck, kenapa jadi malu-malu begitu? Atau jangan-jangan unnie sudah melakukannya dengan hyun?" Tuduh rose melihat irene dengan memicingkan matanya.

"Ti-tidak." Ucap irene ragu-ragu.

"Kenapa gugup begitu? Ck. Pasti sudah, astaga." Ucap rose pura-pura kesal.

"Tidak rosie, aku belum melakukan itu dengan hyun." Di akhir kata irene tertunduk malu.

"Bagus lah, jangan ajarkan bocah itu hal mesum, cukup lisa saja yang mengajarkan nya hal aneh-aneh."

"Hal aneh-aneh?"

"Hmm." Rose melirik irene sekilas terlihat penasaran. "Kau tahu lah maksud ku, akhir-akhir ini lisa sering berbincang hal mesum dengan hyun."

"What? Hal mesum?" Irene terkejut lalu kembali ke mode malu-malu nya setelah diingat lagi minggu kemarin ia hampir saja mendesah keras di ruang loker karena permainan hyun.

"Hm. Aku sungguh penasaran apa benar kalian belum melakukan nya? Apa lagi waktu itu kalian lama sekali di dalam loker dan ada tanda merah di leher unnie waktu itu." Rose kembali memandang irene penuh selidik.

"Haih, aku belum melakukan itu, lagian dia masih kecil."

"Ck baru ingat kalau dia itu anak kecil? Dasar pedofil." Setelah mengejek irene rose langsung kabur sebelum irene berteriak pada nya.

"Yak Park Chae young." Teriak irene sangat keras.

.

.

.

Hyun duduk di taman belakang, meringis merasakan sakit di sekujur tubuh setelah lagi-lagi di hajar oleh wendy dan teman-teman nya. Di sudut bibirnya terasa sangat menyakitkan, ia bingung harus menutupi nya bagaimana.

"Ya, aku mencari mu sejak tadi." Panggil seseorang dari arah belakang, hyun tahu pemilik suara itu siapa.

"Astaga ada apa dengan wajah mu?" Tanya minju yang sudah ada di depan hyun sekarang.

"Menurutmu?" Ucap hyun sedikit meremehkan. "Tenang saja nona minju ini hanya sisa makanan." Hyun menepis tangan minju yang hendak menyentuh wajah nya.

"Wendy lagi? Kenapa tak melawan? Kau bahkan bisa mematahkan tulang nya."

"Haha lucu sekali, apa kau lupa aku buta? Akan sangat lucu jika orang buta ini bisa melakukan itu."

"Ck. Kenapa kau menutupi nya? Kau bisa melakukan berbagai hal walau kau buta."

Love BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang