01. Aku

161 12 5
                                    

Hyun POV.

Saat ini aku tengah berusia 19 tahun dan sebentar lagi aku 20 tahun, aku buta tapi aku bisa menyaksikan segalanya lewat ekolasi yang aku miliki, hal ini muncul begitu saja, kata dokter itu mungkin karena aku seorang pemusik jadi tingkat kepekaan indra pendengaran ku jadi lebih tajam dan karena itu aku bisa menyaksikan bentuk dari pantulan suara sekitar ku.

Kira-kira satu setengah bulan yang lalu aku rasa lebih, aku sedang kerja di cafe Rose unnie, hari itu hari dimana akhirnya aku bertemu dengan Jennie unnie, adik jisoo unnie, orang yang menerima donor ginjal hoon unnie.

Benar kata appa kim, putrinya memang mirip kucing, jika jisoo unnie kucing aku bilang dia mirip kucing scotish fold, ramah, tenang dan senang. Jennie unnie seperti kucing American short hair, hampir sama seperti jisoo unnie hanya saja dia tipe yang lebih mudah bergaul dan juga kuat tak seperti diriku yang lemah.

Malam itu aku dan para unnie ku berkumpul, kami ke rumah keluarga appa kim bertemu orang tua jisoo unnie dan jennie unnie. Kami di sambut hangat oleh eomma kim, dia wanita cantik bahkan untuk di usianya yang sekarang ini.

Kupikir ini waktunya para unnie temu kangen karena sudah lama tak berjumpa, saat aku memilih mengganggu appa kim bermain catur jisoo unnie, jennie unnie dan lisa unnie justru mengikutiku, sungguh menyebalkan, mereka masih saja mengkhawatirkan ku.

Beruntung appa kim dengan sangar nya mengusir jisoo unnie dan lisa unnie tapi jennie unnie tak bergeming sama sekali, sebenarnya appa kim tidak lah seperti itu, beliau hanya berakting keras karena tak ingin amarah jisoo unnie di limpahkan pada jennie unnie, cukup dirinya saja.

Sebenarnya aku merasa bersalah membuat hubungan ayah dan anak jadi renggang, ini terjadi setelah orang suruhan bibi ku mencari keberadaan ku, mau tak mau appa kim memasukkan nama ku kedalam daftar anak yang hidup di panti asuhan.

Sebagai gantinya ia juga memasukkan identitas baru untuk ku gunakan lalu sekarang aku bersekolah dan masuk dalam keluarga kim dengan nama Kim Jihyun.

Sempat terjadi perdebatan antara eomma dan appa karena eomma ingin nama ku soohyun karena menurutnya aku berbakat seperti aktor kim soohyun tapi appa kim bersikukuh ingin nama ku kim jihyun karena ingin ketiga anak nya memiliki inisial K.J.-, jisoo unnie K.J.S, jennie unnie K.J.N, appa kim K.J.H nama lengkapnya Kim Jong Hyun dan aku K.J.H, inisial ku jadi mirip appa kim tapi kasian eomma kim K.C.R nama aslinya Kim (Park) Chorong.

Eomma bercerita pada ku kenapa appa bersikukuh ingin nama ku jihyun itu karena kedua anak nya yang memberikan nama adalah eomma, kata eomma appa kim itu mudah iri bahkan pada anak nya sendiri jadi eomma setuju saja pada akhirnya appa memberiku nama jihyun, walau dengan alasan agar inisial kami sama.

Lalu setelah aku memiliki identitas baru, appa kim sengaja tak memberitahu jisoo unnie karena appa tahu beberapa orang yang mengincar ku masih berkeliaran, ia tak ingin jisoo unnie terlibat.

Jisoo unnie yang hanya tahu jika aku tinggal di panti tentunya marah besar dan beranggapan appa Kim lepas tanggung jawab atas diriku setelah dirinya mendapatkan donor ginjal dari hoon unnie untuk jennie unnie, appa meminta ku untuk tak mengatakan hal itu pada jisoo unnie karena seperti yang kukatakan tadi, beliau tak ingin sang kakak membenci adiknya terlalu dalam.

Jisoo unnie berkali-kali meminta eomma kim dan memohon pada ibu panti untuk mengadopsi diriku tapi tak bisa dengan alasan aku yang masih memiliki orang tua baptis (aku memang masih memiliki orang tua baptis hanya saja belum ketemu.) itu pun hanya sandiwara, dan sejak itu hubungan jisoo unnie dan appa kim merenggang.

Jennie unnie masih disini, ia tertunduk lemas memanggil appa kim, dengan lembut appa kim berkata.

"Masuklah nak, kau pasti merindukan kakak mu kan?" Ucap appa kim lembut.

Love BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang