31. Gelap

88 11 0
                                    

Hyun duduk di pinggir kolam renang tanpa tahu jika sekarang sudah tengah malam, yang ia lakukan hanya bersenandung lagu "Can't Smile Without You - By Barry Manilow" lagu yang sering ibu nya dulu nyanyikan jika susana hati para anak nya sedang sedih, gundah atau pun marah.

Hyun tak menggunakan kacamata nya, ia menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, karena itu terasa menenangkan untuk dirinya saat ini.

Seseorang duduk di sampingnya tanpa sepatah kata pun, ia hanya duduk lalu memperhatikan hyun yang ada di sampingnya itu, dan hyun sendiri seakan tuli untuk sesaat tanpa tahu siapa yang ada di sebelahnya, sampai sebuah panggilan terus mengusik nya.

"Gong hyun." Teriak yeri dari arah pintu belakang, mungkin ini sudah ke 10X nya ia di panggil tapi tak di gubris. Dengan sangat terpaksa yeri pun menghampirinya, mata nya sedikit teralihkan oleh seseorang yang ada di samping hyun, cantik adalah kata yang pantas disandang wanita disamping hyun.

"Hyun-i." Kini yeri memanggilnya dengan sangat lembut, membuat hyun menoleh ke sampingnya dan bukan ke belakang ke arah yeri.

"Siapa?" Tanya hyun, wanita yang ada disampingnya tersenyum manis.

"Hyun-i ini aku, yeri." Ucapnya kini mengguncangkan tubuh hyun. Seketika itu juga kesadaran hyun kembali.

"Kenapa unnie?"

"Ayo masuk di sini dingin, nanti unnie mu akan marah."

"Hehe, gendong." Pinta hyun manja.

"Kamu mabuk huh? Makanya turuti kata unnie mu jika ia bilang tidak maka jangan membangkang." Yeri dengan susah payah menarik hyun agar mau bangun.

Hyun terkekeh mengejek yeri, begitu pula wanita yang ada di sebelah hyun, wajah wanita itu sangat familiar tapi yeri tak berani sama sekali menyapa nya hanya sesekali tersenyum.

Dengan usaha yang keras akhirnya bocah nakal itu mau bangkit, yeri segera mendorong nya masuk sebelum para unnie hyun mengamuk nanti nya, hyun terus menggoda yeri mengolok-olok tenaga nya yang kecil sekecil orang nya kata hyun, dengan sigap yeri menusuk punggung hyun dengan jari nya.

"Kenapa lama sekali? aku rasa membawa hyun masuk tak sampai 5 menit." Tanya rose di belakang nya sudah ada irene.

"Unnie aku tidur dengan mu malam ini ya?" Pinta yeri yang tak seperti jawaban yang diinginkan rose.

"Tapi lisa-"

"Ku mohon." Yeri dengan puppy eyes nya membujuk rose.

"Takut tidur sendiri huh?" Ejek hyun.

"Cerewet." Kesal yeri yang sejak tadi di ejek hyun.

"Baiklah, jika begitu aku akan minta lisa tidur di kamar mu saja."

"Jangan, suruh dia tidur di kamar jisoo unnie saja." Tolak yeri dengan cepat. "Kasian jennie unnie jika harus menghadapi jisoo unnie sendiri. Unnie tau kan bagaimana merepotkan nya jisoo unnie?" Yeri memberi usul.

"Ck merepotkan." Hyun memilih meninggalkan mereka namun sayang langkahnya kini sudah tak beraturan.

"Akhirnya anak nakal ini mabuk juga." Celetuk yeri, rose dan irene hanya tersenyum melihat Hyun berusaha jalan dengan benar tapi langkah nya selalu salah, ya hyun baru mabuk.

"Ayo kita bawa dia ke kamar kita."

"Biar aku yang urus hyun." Ucap irene. Rose meliriknya berusaha mencari sesuatu entah apa itu. "Kalian butuh istirahat, aku sejak tadi tak banyak melakukan kegiatan jadi biar aku yang urus dia." Ucap nya lagi berusaha meyakinkan.

Love BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang