Seulgi duduk dengan setia menunggu irene selesai dengan kekasihnya, sesekali ia menghembuskan nafasnya, ia ingat betul anak kecil itu menghampirinya sesaat sebelum masuk kedalam cafe.
Flashback on.
Hyun mengetuk kaca mobil yang ada di sebelah mobil jennie, seulgi ada disana menurunkan kaca jendelanya.
"Oh hay bocah." Sapa nya kikuk.
"Mana irene unnie?"
"Dia di dalam, baru saja."
"Apa yang terjadi padanya selama beberapa hari?"
"Tak ada, ia hanya sibuk."
"Bohong." Hyun melipat kedua tangannya di dada menuntut kebenaran dari seulgi.
"Yak kau ini anak kecil setidaknya sopan sedikit pada yang lebih tua darimu." Ucap seulgi tak suka hyun seperti itu.
"Kau memang tua unnie tapi tak pantas di hormati." Ejek jennie yang muncul dari belakang hyun.
"Ck, adik kakak sama saja." Gerutu seulgi.
"Apa dia makan dengan baik?"
"Hmm.. ya."
"Bohong lagi." Hyun memijat pangkal hidung mancung nya. "Baju lusuh seperti tak di ganti, bau badan mu tak sama seperti terakhir kita ketemu, wajah mu seperti orang kelelahan. Jadi pasti terjadi sesuatu pada irene unnie."
Seulgi menghela nafas berat. "Ya benar katamu bocah, selama beberapa hari irene unnie mogok makan bentuk protesnya atas pertunangan kami pada appa nya."
"Apa? Irene unnie akan bertunangan dengan mu? Ini gil.." hyun membekap mulut Jennie dengan tangannya.
Hanya jennie orang yang belum tahu akan pertunangan seulgi dan irene. Jennie marah, sangat marah jika bisa ia ingin mengamuk sekarang. Bagaimana bisa seorang irene dengan mudahnya mengobrak-abrik mempermainkan hyun yang notabenenya adalah kekasihnya sendiri, ingin rasanya jennie memaki irene.
"Perhatikan pola makannya, bukankah unnie sudah lama bersama nya? Ia punya maag akut." Hyun memberi nasehat. "Perhatikan lah dia terus jika benar-benar ingin kembali merebut hatinya."
"Kenapa kau merelakannya? Bukannya kalian bisa berjuang bersama?"
"Karena suatu saat aku yang akan menyakitinya." Ucapan hyun membuat jennie yang dari tadi berusaha melepas dekapan hyun pun diam. "Lebih baik kami sama-sama sakit sekarang tetapi nanti ia akan bahagia dengan mu."
"Dia tidak akan bahagia bersama ku."
"Buktikan saja padanya jika kau pantas, mungkin belum sekarang tapi nanti karena dia masih mencintai mu."
"Baiklah bocah." Seulgi kalah ia tak bisa menang debat melawan kim bersaudara. "Masuklah, dia kemari karena merindukan mu."
Hyun tersenyum. "Kau membuktikan nya, unnie." Hyun menarik jennie untuk ikut masuk kedalam cafe.
"Aku? Membuktikannya? Dengan apa? Haaa.." seulgi kembali menghela nafas panjang, ia menatap keduanya yang masuk ke dalam cafe.
Flashback end.
.
.
.
Lisa duduk berhadapan dengan wanita itu, wanita itu sedikit bingung dengan apa yang hendak ia akan lakukan.
"Nama ku gong hoon, ini kartu nama ku." Hoon memberikan kartu namanya pada lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
FanfictionKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini