Mohon maaf semuanya, sebulan terakhir gak bisa up terkendala kerjaan.
sebagai permintaan maaf ku up 2x, terimakasih dan selamat menikmati.
Hyun duduk menikmati sarapan pagi itu dengan segelas susu dan roti panggang.
"Pelan-pelan nona muda." Ucap ahjumma.
Wanita tua itu kembali sibuk memasak makanan untuk para tamu nya.
"Pagi ahjumma." Ucap jennie menyapa duduk di sebelah hyun.
Hyun selalu bangun lebih awal itu juga yang membuat jennie ikut bangun lebih awal dari biasanya.
"Merasa lebih baik?"
"Hmm.. lumayan." Hyun dengan wajah memelas. "Semalam aku bermimpi ditimpa mandu besar."
"Ck." Jennie tahu itu dirinya yang hyun maksud. Jennie mencubit gemas pipi hyun. "Mandu seperti ini hemm??"
"Aw aw aww.. ampun unnie, sakit." Keluh hyun.
Ahjumma yang sesekali memperhatikan mereka dibuat tertawa dengan tingkahnya.
"No mandu, paham?" Ucap jennie melepas cubitannya.
"Morning.." ucap yeri berjalan malas menuju meja makan menyapa. Di susul jihyo yang sudah segar di belakangnya.
"Pagi." Sapa seulgi dengan irene di sampingnya.
"Pagiiii..." Teriak lisa yang keluar kamar dengan ceria.
Jisoo juga keluar dengan gontai berjalan menuju meja makan duduk di sebelah jihyo.
"Aku merindukan mu." Ucapnya bersandar di bahu jihyo
"Menjijikkan." Ucap hyun dan lisa bersamaan lalu saling berhadapan saling cekikikan.
"Kumohon jangan ada lagi meja makan menegangkan?" Ucap jihyo yang selalu jadi korban meja makan menegangkan.
"Meja makan menegangkan?" Tanya seulgi menggaruk dagunya.
"Jangan tanya, atau unnie akan jadi korban nya." Ucap jennie.
"Ah iya, yang unnie maksud dengan apa yang jisoo unnie lakukan dengan jihyo unnie waktu itu seperti apa yang unnie lakukan semalam dengan rosie unnie kan?" Tanya hyun menghadap lisa.
Jennie yang baru minum sedikit langsung terbatuk-batuk, sedikit mengingat kejadian semalam dimana aktifitas panasnya terpaksa terhenti karena suara nafas panjang dari kamar rose.
"Wah setelah sekian lama ya.." ejek jisoo.
"Silahkan." Ahjumma meletakkan beberapa makanan di meja makan. "Kalian sudah berbaikan?" Celetuk nya.
Lisa bersyukur ahjumma mengingatkan mereka jika tidak mungkin sekarang ia jadi bulan-bulanan jisoo dan hyun, kombo mereka sangat mengerikan.
Irene tersenyum sejenak mengerti sedikit ketegangan yang terjadi. "Memang nya terjadi apa ahjumma? Perselisihan kakak dan adik itu sudah biasa." Ucapnya membantu ahjumma mengambil beberapa makanan di dapur.
"Syukurlah." Ucap ahjumma tersenyum.
"Siapa bilang?" Tanya hyun cuek.
"Segeralah berbaikan nona, nona besar kim sudah mendoakan kedua orang tua mu dengan sangat baik."
"Itu sudah seharusnya ahjumma, dia yang paling tua disini." Tegur hyun.
Irene tersenyum bangga dengan tidak jadi yang tertua kali ini.
"Aw pipi ku sakit, kemarin meteor menimpa pipi ku." Hyun hiperbola mengelus pipinya padahal jisoo tak begitu keras memukul nya tapi sakit nya memang sampai ke hati hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
Fiksi PenggemarKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini