Benar memang nyonya gong berada di kantor namun yang ia lakukan saat ini hanya tersenyum memandang layar komputer nya yang menampilkan video dari sebuah gedung tua.
"Lucu sekali keponakan ku. " Di lanjutkan dengan tertawa lantang.
.
.
.
"Nona lisa.. "
"Bagaimana?" Tanya lisa menghampiri ajudan nya.
"Kami menemukan lokasi nona hyun." Ia memperlihatkan titik koordinat dimana hyun berada melalu jam yang hyun pakai.
"Cep.."
"Tidak, jangan gegabah, ini masalah nyawa lisa."
"Tau apa kau tentang nyawa? Cih." Geram nya melihat orang di samping nya.
"Aku tau aku bersalah tapi singkirkan dulu masalah kita. Kamu pernah jadi aparat kamu pasti tahu resiko apa yang akan terjadi pada mereka berdua."
Sebuah panggilan telepon menghentikan perdebatan mereka.
"Bagaimana? " Rose ada di seberang sana, lisa bingung, ini tak semudah jika di ucapan.
Moonbyul mengambil ponsel lisa lalu menekan pengeras suara.
"Kita menemukan lokasi hyun dan alice, tapi kita butuh rencana."
Rose di seberang sana lemas, kedua orang yang ia sayangi, saudaranya dalam bahaya, ia tak tahu apa yang harus di lakukan.
"Cih. Dengarkan aku.. " Jisoo mengambil alih.
.
.
.
Langkanya begitu anggun menyusuri ruang para pegawai, semua mata tertuju pada wanita cantik yang berlenggak lenggok bak bidadari.
"Ma-maaf, anda perlu apa.. Ah tidak tidak. Ada perlu apa anda kemari?" Ucap seorang pegawai gugup menghadang.
"Bertemu dengan boss kakak ku." Ucapnya angkuh.
"Bo.. Bos?"
"Direktur gong." Rose melepas kacamatanya, menatap orang di depan nya dari ujung kaki hingga kepala secara perlahan.
"Direktur sedang.."
"Ck." Rose menjentikkan jarinya lalu menunjuk pegawai itu seakan memberi arahan pada orang yang ada di belakang nya untuk melaksanakan perintah nya.
Rose terus berjalan lurus menuju ruang direktur.
.
.
.
Jihyo menatap namjoo murka.
"Kenapa kamu biarkan hyun dan alice unnie pergi tanpa pengawal?"
"Mereka hanya pergi sebentar.." Namjoo heran dengan penuturan jihyo yang seolah-olah menuduhnya bersalah hanya karena ia membiarkan hyun dan alice keluar.
"Apa kamu tak tahu jika jisoo dan jennie akan keluar negeri?"
"Lantas?"
"Apa kamu tak berpikir itu aneh? Apa kamu tak berpikir sesuatu akan terjadi pada hyun? Apa kamu tahu aku lari kesini karena khawatir pada kalian?"
"Apa maksud mu?"
"Kumohon.. " Jihyo seperti menekan ucapan nya. "Pikirkan hyun sekali saja. "
Namjoo terdiam cukup lama berpikir apa yang jihyo maksud, dia seperti paham sesuatu. Namjoo bergegas menuju nakas mengambil kunci mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
FanfictionKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini