Terimakasih untuk yang sudah menyempatkan diri untuk membaca ini, dan sangat terimakasih untuk yang sudah vote, dukungan kalian yang terbaik.
Dan yang belum vote, klik gambar bintang nya ya. 🙏
🌟 klik ya.
Lanjut...
Memang benar adanya hyun sakit jika mendekati hari itu, kini hyun terbaring lemah tak berdaya di kamarnya yang ada di apartemen rose, rose menemaninya ia tak masuk kerja hari ini demi hyun.
Rose mengompres kening hyun, hyun demam sejak semalam dan terus saja mengigau memanggil nama hoon juga appa dan eomma nya tanpa henti membuat rose begitu khawatir.
Lisa tak bisa menemani nya karena pekerjaannya tetapi lisa berjanji akan mampir untuk membelikan hyun makanan.
Rose juga meliburkan cafe nya, semua ia urungkan demi hyun, batin nya tersiksa melihat hyun seperti ini.
Dokter? Rose seharusnya membawa hyun ke RS tapi jisoo mengusulkan untuk di rawat di rumah saja karena hyun akan jatuh sakit lagi jika dibawa ke RS, ingatan nya yang menyakiti bukan karena demam biasa.
Sudah berulang kali hyun demikian tepat sebelum tanggal 11 February, pada tanggal itu kecelakaan terjadi menewaskan kedua orangtuanya juga selang beberapa hari kakak nya meninggal demi melindunginya, kenapa hanya sebelum tanggal itu hyun sakit? Karena ia selalu berharap semua itu tak terjadi, ia berharap sehari sebelumnya ia dan keluarganya tak pergi kesana melalui tempat kenangan buruk itu terjadi.
Sesekali rose mengusap sayang kepala hyun berharap itu dapat mengurangi rasa sakit hyun.
Ting nong.
Suara bell berbunyi, rose mengecup kening hyun sebelum akhirnya keluar kamar, ia pikir jennie ada dibalik pintu saat ia melihat sosok lain yang muncul di interkom.
Entah apa yang membawa kedua orang ini datang kemari rose tak tahu tapi ia tak boleh menolak tamu begitu saja kan?
Rose membuka pintu mempersilahkan dua orang yang lebih tua dari dirinya ini masuk.
"Ada apa unnie kemari?" Tanya nya berjalan masuk.
"Kami ingin bertemu hyun-i, apa dia ada?" Ucap irene mengikuti rose di susul seulgi yang menyamakan langkah dengan dirinya.
"Ya dia ada tapi dia sedang tak sehat sejak semalam."
"Hyun-i sakit?" Terpancar kekhawatiran dari wajah irene, walau irene sudah menetapkan hati pada seulgi hyun juga masih memiliki tempat di hatinya. "Dimana hyun-i?" Irene menyusul rose masuk ke ruang tengah.
Seulgi yang ada di sebelahnya hanya menatap sendu tunangannya, ada perih sakit hati wanita ini perhatian pada yang lain tapi di satu sisi ia berterimakasih pada bocah yang tengah sakit saat ini, berkatnya ia tak jadi membatalkan pertunangan nya dengan irene.
"Hyun ada di kam.. ASTAGA!" Rose terperanjat melihat hyun sudah duduk di ruang tengah dengan segelas susu di tangan nya, rose meninggalkan nya tak sampai satu menit rose yakin itu.
"Hyun-i." Dengan segera irene menghampiri bocah itu, ia duduk di sebelah hyun. "Kamu sakit?" Irene meletakkan tangannya pada kening hyun untuk mengecek suhu tubuh hyun.
"Kenapa kamu keluar kamar hyun-i?" Tanya rose menghampirinya. "Ayo masuk dan istirahat di kamar ya?" Pinta rose meraih tanya hyun yang kosong.
"Iya hyun sebaiknya kamu beristirahat di kamar." Irene ikut membujuk hyun agar mau masuk ke kamarnya.
Yang di bujuk hanya terdiam terpaku tak berbicara, matanya yang buta seakan tengah menatap lurus ke depan, mungkinkah hyun tengah kerasukan hantu hoon?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
FanfictionKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini