29. Gelap.

108 9 1
                                    

Buk.

Jisoo menendang kaki hyun.

"Aaww.." keluh hyun mengusap kaki nya.

"Kenapa?" Tanya irene sedikit khawatir.

"Jisoo unnie menendang ku." Hyun menunjukkan kaki nya yang di tendang jisoo.

"Manja." Ucap jisoo dan jennie bersamaan.

"Chi-" irene menatap tajam jisoo.

"Unnie." Jihyo duduk di sebelah jisoo lalu mengusap tangan jisoo. "Kumohon berhenti bermain fisik dengan hyun." Ucap jihyo lembut, ini yang buat jisoo jatuh cinta padanya.

"Maaf, tapi kenapa? Aku dan hyun sudah biasa bercanda fisik dengan nya."

"Aku tahu kalian hanya bercanda tapi tubuh hyun itu sangat lemah sejak kecil, cubitan kecil bisa membuatnya memar." Ucap jihyo membuat irene menoleh padanya dengan pandangan bertanya.

Dia tahu banyak tentang Hyun-batin irene.

"Jihyo unnie itu teman lama kakak kandung ku jadi kami sudah kenal lama." Ucap hyun tahu jika irene pasti penasaran.

Tapi berbanding terbalik dengan kedua kakak angkat nya yang terkejut akan pengakuan hyun.

"Nama aslinya park jisoo, sama dengan nama jisoo unnie hanya beda marga dia debut menjadi idol dengan nama baru park jihyo." Terang hyun.

Tentu itu akan menimbulkan banyak pertanyaan di benak irene, jihyo yang duduk di antara jisoo dan jennie menepuk paha keduanya seakan menenangkan kegundahan keduanya.

"Jika aku punya kakak kandung kenapa aku punya kakak angkat? Itu yang unnie pikirkan?" Hyun menopang dagu nya menghadap Irene seakan menatap irene dengan senyuman yang tak luput dari wajah nya, dengan polosnya irene mengangguk.

"Hyun-i, unnie pesankan pizza kesukaan mu ya?" Ucap jisoo mencoba mengalihkan pembicaraan. Jihyo kini menggenggam tangan jisoo di balik meja seakan meyakinkan jisoo bahwa apa yang akan di katakan hyun tak masalah.

"Aku pernah berbisik pada unnie di pesta pertunangan lisa unnie dan rosie unnie, nama kim jihyun adalah nama ku setelah di angkat oleh appa kim yang ku gunakan di sekolah dan gong hyun merupakan nama asli ku yang ku gunakan di cafe itu alasan kenapa semua orang lebih sering memanggilku hyun daripada jihyun." Hyun kini tersenyum pada jisoo.

"Sejak kecil aku memiliki tubuh yang sangat lemah bahkan cubitan seperti yang jisoo unnie lakukan akan cepat membuat memar." Hyun mengangkat sedikit sisi bajunya dan menunjukan bekas cubitan jisoo.

"Maaf." Jisoo merasa bersalah.

"Tak apa ini akan sembuh." Hyun menurunkan bajunya kembali. "Unnie kan tak peka." Walau hyun mengucapkan nya dengan tersenyum tetap saja itu kata-kata yang menusuk.

"Keluarga ku meninggal dalam sebuah kecelakaan, appa dan eomma meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, hoon unnie meninggal beberapa hari setelah di rawat dan karena kecelakaan itu penglihatan ku jadi begini." Hyun menarik nafas sejenak, jisoo hendak menghentikan ucapannya namun hyun melanjutkan nya dengan segera.

"Alasan kenapa kondisiku tak separah kedua orang tuaku dan kakak ku karena setelah mobil keluarga ku terguling jennie unnie menyelamatkan ku sebagai orang pertama yang keluar dari mobil dengan menarik ku keluar dari kursi penumpang, dan rosie unnie melakukan hal yang sama pada hoon unnie begitu selanjutnya mereka berdua berusaha mengeluarkan appa dan eomma ku dari dalam mobil."

Deg.

Jisoo terkejut akan pernyataan hyun barusan begitu pula dengan jennie, jihyo sendiri sudah hyun cerita bagaimana kejadian dan kondisi dirinya secara detail, irene menggenggam tangan hyun menguatkan hyun.

Love BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang