21. Gelap.

121 12 2
                                    

Semua orang sudah kembali ke rumah masing-masing, jennie dan jisoo tetap di rumah keluarga park hanya untuk sekedar mengingat kenangan masa kecil mereka begitu pula rose dan lisa yang kini tengah duduk berpelukan di lantai.

Hyun melarang jihyo pulang agar mau menginap di rumah keluarga park, awalnya ia menolak setelah jisoo meyakinkan bahwa ia akan mengantarnya nanti jihyo pun bersedia.

Hyun duduk bersandar pada pundak jihyo yang tengah duduk di sofa sambil memakan popcorn.

"Hyun." Panggil alice yang baru saja masuk membawa beberapa cemilan.

"Iya unnie?" Hyun menegakkan kepalanya.

"Berapa lama kamu pacaran dengan irene?"

"Belum terlalu lama, kenapa?"

"Apa dia tahu kamu buta?"

"Ada apa memang alice?" Tanya jisoo

"Tadi dia terkejut aku memberitahu hyun buta."

"Kenapa kamu memberitahu nya? Astaga." Jisoo menepuk jidat nya sendiri.

"Memang nya kenapa?" Tanya jihyo bingung.

"Entah, padahal aku yang buta kenapa mereka yang pusing." Ucap hyun enteng. Lalu ke empat orang yang duduk di lantai itu menatap hyun aneh.

"Ya. kamu sendiri yang tak mau mengakuinya bahwa kamu buta." Ucap jennie.

"Siapa bilang? Itu kan karena jisoo unnie tak mau orang melihat ku aneh atau terkesan membohongi mereka dengan keahlian ku." Ucap hyun kembali memakan popcorn lalu menyuapi jihyo juga.

"Benarkah itu pikachu?" Tanya alice.

"Kamu tahu sendiri anak nakal itu 4 kali pindah sekolah karena masalah itu, jadi mau tak mau aku melarangnya berlaku seperti itu." Ucap jisoo membela diri.

"Iya tapi tak harus begitu, lalu bagaimana hyun?"

"Ya gak gimana unnie, cepat atau lambat dia pasti tahu. Cuma orang bodoh yang tak menyadari aku buta, ada sih orang bodoh yang gak menyadari aku buta sampai sekarang." Ucap hyun menunjuk jennie dengan dagunya.

"Aku? Aku tahu ya." Ucap jennie kesal.

"Lucu kan?" Ucap hyun berbisik pada jihyo.

"Hmm masih sama." Jawab jihyo tersenyum melihat jennie yang menggembung kan pipinya.

"Kalian membicarakan ku?" Jennie menunjuk hyun dan jihyo bergantian.

"Kita? Tidak, buat apa? Gak penting banget." Ucap hyun kembali memakan popcorn nya.

Jennie yang kesal melempar hyun dengan bantal sofa.

"Weee gak kena." Ucap hyun menjulurkan lidah.

"Hyun ada yang mengganggu pikiran ku sejak tadi, apa boleh unnie melihat rekam tadi?" Tanya rose dengan hati-hati.

"Ah lihat lah, tak ada yang spesial juga." Ucap hyun cuek.

"Kamu yakin? Tadi kamu yang menangis duluan mendengar suara kakak mu." Ejek lisa.

"Siapa yang tak menangis jika mendengar suara kakak yang ia rindukan." Ucap hyun santai, alice bisa melihat raut kesedihan di wajah hyun, ia pun duduk di sebelah hyun lalu memeluknya.

"Maafkan kami hyun-i." Ucap alice

"Haih kenapa di ungkit lagi sih." Ucap hyun sedikit kesal. "Unnie berikan handycam nya pada lisa unnie, tolong di putar di televisi biar semuanya bisa lihat jelas." Pinta hyun pada lisa.

"Bocah ini kalau begini selalu saja menyuruh ku." Ucap lisa kesal.

"Kamu yakin tak apa hyun-i? Maksud unnie itu privasi kalian bertiga." tanya rose meyakinkan

Love BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang