32. Gelap

82 9 0
                                    

Rose POV

Hari ini aku bahagia, melihat tumbuh kembang hyun, aku merasa seperti seorang ibu setelah bertemu dengan nya, berbagai upaya dulu ku lakukan hanya agar dapat dekat dengan nya.

Aku sedang memandang wajah jahil hyun, dia puas telah memenangkan banyak boneka karena satu kali lempar yang membuat semua kaleng di rak terjatuh, ia tengah mengolok-olok lisa bersama jisoo unnie tentu nya.

Hyun kecil berusia 13 tahun waktu itu, aku ingat hyun tak pernah tersenyum appa kim bilang itu efek syok pasca trauma pada kecelakaan itu, tapi kini senyuman itu begitu tulus menyapa semua orang.

Aku seperti melihat hyun kecil tengah berlari kearah ku membawa boneka yang cukup besar, aku meyakinkan kembali pandangan ku yang sebenarnya ku lihat adalah hyun dewasa membawa boneka besar itu, hyun mengulurkan tangan beserta boneka itu pada ku.

"Aku mencintaimu rosie unnie ku" dia sangat senang sekarang, ku raih boneka pemberian nya lalu ia mengecup singkat pipi ku setelahnya ia berlari menghampiri Irene.

Hay nona hoon, aku tak tahu malam itu aku memang bertemu dengan mu atau tidak, yang pasti akan ku jaga sungguh-sungguh adik kita ini.-batin ku

Hyun tersenyum sumringah menggoda irene unnie dengan boneka yang ia dapatkan, anak itu tengah pamer. Ku lirik sahabat ku hanya tersenyum tipis melihat ke arah hyun, dia benar-benar menyukai hyun.

"Unnie." Ku raih lengan kiri hyun yang sedang asik dengan Irene unnie "ku pinjam hyun sebentar." Ku tarik hyun membawanya lari dari sana.

"Yak mau kau bawa kemana?" Teriak irene unnie yang masih bisa ku dengar.

"Selingkuh." Yup jawaban asal ku berhasil membuat si manoban ku bangkit dari keterpurukannya setelah ia menggali tanah di depan nya dengan sendok ice krim.

Aku tak tahu apa yang ia teriakan karena jarak ku dan ia sudah sangat jauh, aku menarik hyun ke wahana mainan yang sangat seru.

Kami berdua suka wahana extrime seperti rollercoaster, aku sengaja mengajak nya berdua karena mereka termasuk yeri tak ada yang berani naik wahana ini terutama irene unnie dan jisoo unnie, mereka takut ketinggian.

Aku duduk bersama hyun dan saling bergandengan tangan karena tak sabar wahana ini akan membawa kita bermain.

"Wow." Ucap kami berdua saat mesin mulai di jalan kan perlahan.

Aku bisa melihat di bawah sana irene unnie dan lisa tengah beradu argumen karena kami pergi berdua tanpa mereka, jennie, jisoo unnie dan yeri melambaikan tangannya padaku dan hyun.

Aku memekik keras saat rollercoaster mulai melaju kencang keatas, hyun tertawa di sebelah ku. Lalu saat rollercoaster menukik tajam aku dan hyun berteriak kencang, kami sangat suka ini. Teriakan kami sangat kencang hingga wahana ini berhenti.

Setelah puas kami pun turun menemui mereka semua, lisa langsung menarik ku dan mendekap ku erat, aku cukup terkejut dengan sikap berani nya.

"Yak Hyun kau menculik calon mempelai wanita ku." Lisa memeluk ku erat.

"Ah bukan nya dia itu hampir menjadi calon mempelai wanita ku?" Hyun dengan wajah songong nya membela diri tak terima di tuduh demikian.

"Ck hey, chipmunk hanya milik ku."

Ku lihat hyun hanya memberi mimik wajah mengejek nya, hampir saja aku akan menikah dengan nya, ya hampir.

Rose POV end.

Jisoo melihat satu persatu adik-adiknya, hyun dan lisa yang selalu kompak saling menjahili satu sama lainnya, rose yang makin menawan dan jennie adik kandungnya sendiri yang terpisah jauh dengannya selama kurang lebih 6 tahun lamanya kini terlihat lebih dewasa dari terakhir kali adik nya itu bersikap manja pada dirinya.

Love BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang