Mobil seulgi jalan lebih dahulu menuju tempat tujuan mereka, butuh waktu sekitar satu setengah jam untuk sampai, sedangkan lisa harus pergi mengambil pesanan hyun.
Lisa tersenyum senang melihat tempat yang ia tuju pertama kali adalah toko kue yang selalu ia datangi tiap tahun untuk membelikan rose kue kesukaannya.
Dengan perlahan lisa memarkirkan mobilnya.
"Hmm toko kue?" Tanya jihyo.
"Ya, hyun meminta ku mengambil kue untuk chipmunk."
"Hyun memang penuh kejutan." Ucap irene. "Ia tahu jika chipmunk mu ulang tahun hari ini."
Seketika itu lisa dan jisoo menoleh ke belakang melihat irene penuh keheranan.
"Oh, rosie ulang tahun? Pantas saja hyun bersikukuh meminta ku ikut." Pendapat jihyo sedikit keterkejutan mengetahui jika rose ulang tahun.
Lisa menelan ludah. "Hyun tahu rosie ulang tahun hari ini?"
"Ya, kemarin saat aku dan seulgi mengunjunginya di apartemen rosie ia bertanya memastikan jika hari ini ulang tahun rosie."
"Dan kamu mengiyakan ucapan hyun?" Tanya jisoo. Irene mengangguk membenarkan.
Lisa dan jisoo menghela nafas berat, kesal? Mungkin, marah? Tidak, sedih? Sedikit, lalu mau bagaimana? Mereka berdua bingung.
"Kalian hanya akan duduk diam? Kita cukup tertinggal 10 menit dengan yang lain jika kalian hanya diam, ayo ambil pesanan hyun." Titah irene, tak ada pergerakan dari lisa maupun jisoo. "Mau aku yang ambil?"
"Ah tak perlu unnie aku saja." Lisa menarik nafas sejenak meyakinkan diri jika mungkin saja hyun tak tahu ini dan hanya kebetulan saja.
Lisa turun dari mobil berjalan masuk kedalam toko kue.
"Ada apa dengan kalian berdua? Kalian bersedih saat rosie harusnya berbahagia karena bertambah usia." Ucap irene sedikit aneh melihat sikap jisoo dan lisa.
"Bukan sesuatu yang penting." Ucap jisoo terdengar aneh, hey irene sudah mengenal jisoo cukup lama begitu pula dengan lisa, berbohong? Tentu irene tahu hanya saja ia menghargai perasaan pacar jisoo kini tak enak rasanya jika terlalu akrab padahal pacarnya saja tak banyak bertanya.
Kini jihyo yang menghela nafas melihat keluar jendela. Ia melihat lisa yang membawa sebuah kue di tangannya dengan wajah sedikit di tekuk, jihyo tahu sesuatu.
Lisa memasuki mobil nya lalu menyerahkan kue itu pada irene untuk di letakkan di belakang.
"Hari ini appa dan eomma gong meninggal kan? Jisoo unnie?" Ucap jihyo masih melihat keluar jendela.
Lisa yang hendak menyalakan mobil pun terhenti saat mendengar itu, jisoo menoleh ke belakang pandangan nya bertemu dengan jihyo yang kini menunggu jawabannya.
"Pukul 19.21 tuan Gong Yoo meninggal di susul istrinya, nyonya Gong Jiyeon pukul 19.38." tutur jisoo mengingat bagaimana ia mengumumkan meninggal nya kedua orang tua hyun yang saat itu ia tangani.
Lisa menunduk mendengar itu, pilu di dalam hati.
Setetes air mata jatuh membasahi pipi jihyo, pedih ia rasakan begitu banyak penyesalan bagaimana ia tak ada disisi sahabatnya hingga akhir hayatnya bahkan untuk menemani tumbuh kembang hyun.
"Hey kenapa kalian bersedih?" Irene hanya tahu sepenggal cerita hidup hyun ia tak tahu akar masalah nya.
Jihyo menyeka air matanya. "Aku tahu tempat mana yang akan kita tuju, aku ingat betul jalan menuju kesana." Ucapnya ceria. "Hari ini memang hari duka tapi bukan berarti kita melupakan hari bahagia, aku rasa hyun sudah menunggu waktu ini cukup lama, jadi ayo kita nikmati hari ini dengan keceriaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
FanfictionKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini