03. Gelap

370 43 2
                                    

Semua orang sudah duduk di meja makan dengan ayah yang memimpin di tengah, di sebelah kanan ada ibu, jennie dan rose, di sebelah kiri ada jisoo,hyun dan lisa. Sebelum memulai makan ayah memimpin doa bersyukur atas makan dan kehadiran anak-anak nya. Pria tegas yang terlihat cuek ini mulai menyantap makanan nya duluan di susul yang lain nya, pria keras kepala ini mewariskan sifatnya kepada kedua putri kandungnya itu hingga membuat sang istri terus bersedih harus hidup berjauhan dengan kedua putrinya, yang satu di kota yang satu di negeri orang, tetapi kini sang istri sangat bahagia karena kedua putrinya ini telah hadir disini di tambah tiga orang gadis lainnya yang menambah kebahagiaan nya.

Jisoo memotong daging di piring nya menjadi kecil-kecil lalu menukarkan miliknya dengan milik hyun.

"terimakasih unnie." hyun tersenyum sedikit, "jennie-si bisa tukar? jisoo unnie memotongnya terlalu besar." hyun memberikan piring nya, jennie pun menukar miliknya dengan hyun tanpa banyak tanya.

"tinggal bilang padaku jika potongannya terlalu besar."

"aku sudah bilang, unnie yang tak peka."

"kapan?"

"tadi, berikan saja milik unnie." hyun meminta milik jisoo kini.

Sang ibu tersenyum kala anak tertua nya dikerjai oleh anak kecil dan anak bungsunya tersenyum mendapat sedikit perhatian kakaknya walau harus melalu anak kecil di depannya.

Hyun makan apa yang telah di berikan oleh jisoo, ia cukup berisik di meja makan.

"hyun pelan-pelan." ucap lisa di sebelah nya

"maaf." hyun melanjutkan makan nya dengan perlahan dan sedikit suara.

Setelah semua orang menyelesaikan makan sang ibu segera membersihkan piring-piring yang ada di atas meja dan menggantikannya dengan makanan penutup.

"bagaimana kabar kalian berdua? lisa dan rose?" tanya ayah membuka pembicaraan.

"aku baik appa, sedikit kasus di sekitar sana." ucap lisa. "terimakasih eomma." ucapnya lagi setelah mendapat makanan penutup dari ibu.

"tentu nya aku baik appa, di cafe lancar begitu pula di kampus tempat ku mengajar."

"syukurlah."

"kenapa appa tak tanya keadaan jisoo unnie dan jennie?" tanya hyun mencela pembicaraan.

"lisa tolong." ucap rose di depannya meminta lisa untuk memukul hyun di sampingnya.

tuk.

satu jitak kan mendarat mulus di kepala hyun.

"aw." hyun meng-aduh lalu mengelus kepalanya yang di jitak lisa.

"lisa." jisoo langsung menoleh ke arah lisa dengan pandangan membunuh. lisa yang di lihat langsung memberikan kode bahwa rose yang menyuruhnya.

"eomma ayo kita ke dapur saja." hyun kesal pun bangkit mengajak ibu jisoo ke dapur.

"duduklah hyun." pinta jisoo

"tak mau unnie, aku risik dengan melihat kalian hanya diam." hyun merapikan bajunya. "ralat, aku tak bisa melihat, aku tak nyaman dengan kalian yang diam tak mau bicara, apa sebegitu susahnya kalian untuk berkata 'aku merindukan mu' sampai-sampai aku harus berteriak tadi? ayo eomma." hyun berjalan ke arah meja ibu dan mengajak nya ke dapur meninggalkan 5 orang itu di meja makan.

"anak nakal." ucap sang ayah dan jisoo bersamaan.

Jisoo dan sang ayah saling bertatapan karena mengucapkan katanya sama.

"chipmunk kau haus? ayo kita ke dapur." lisa memberi kode agar meninggalkan 3 orang itu agar mau berbincang barang sedikit.

"iya, aku juga ada yang mau ku tanya pada eomma." rose dan lisa pun bangkit meninggalkan mereka.

Love BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang