"Aku tau anak itu memiliki seorang bibi tapi anak itu sangat takut dengan bibinya apa appa akan memberikan anak itu pada bibinya?" Tanya jisoo ragu.
Hyun mendongak meminta turun dari peluk gendongan lisa.
"Tidaaaaaaaaakk.." teriak nya sangat keras, "jangan pernah berikan hoon unnie ku padanya, dia wanita iblis yang sudah membunuh eomma dan appaku." Hyun berjalan mundur meraba sekitar mendekati tubuh kakaknya, ia menggenggam tangan yang sudah dingin itu sekarang dia seakan menatap jisoo dengan mimik wajah tak suka dengan yang di ucapkan jisoo barusan.
"Hyun-i, ayo kemari." Lisa kembali mendekati hyun kecil untuk membawanya menjauh dari jasad kakaknya.
"Tak mauuuuu.." teriak nya lagi menolak, "kalian akan memberikannya pada imo, kalian jahat." Ucap hyun kecil penuh amarah.
"Tidak nak, ahjushi sudah berjanji pada unnie mu tak mungkin ahjushi mengingkarinya. Ayo." Dokter jonghyun mencoba mendekati untuk membawa hyun kecil pergi.
"Tak mau, jangan ambil unnie ku, kumohon jangan ambil unnie ku." Hyun kecil kini berlutut memohon sambil menangis tak ingin di pisahkan dari kakaknya, jisoo melihat itu, melihat bagaimana seorang anak kecil yang kehilangan keluarganya tengah berlutut memohon dengan penuh keputusasaan, jisoo dan lisa pun menangis pilu menyaksikan anak kecil di depan nya itu harus merelakan kehidupan sang kakak yang telah mereka renggut demi orang terkasih mereka.
Jisoo dan lisa merasa menjadi orang paling jahat di dunia, jisoo dan lisa gadis yang tak pernah menangis dalam keadaan tersedih sekalipun kini menangis tersedu-sedu karena anak kecil di depan mereka yang tak berdaya akan kerasnya dunia.
Dokter Jonghyun bersimpuh di depan gadis kecil yang tengah menangis memohon pengampunan pada mereka seakan hyun kecil melakukan kesalahan besar dalam hidup mereka, tapi tidak hyun kecil sudah berjasa besar memberikan sebagian hidup sang kakak demi jennie dan rose yang membutuhkan organ pengganti.
"Nak dengarkan ahjushi, sesuai janji ahjushi pada kakak mu, mulai detik ini ahjushi akan menjadi appa mu, kedua anak yang telah kakak mu selamatkan akan menjadi unnie mu karena secara tak langsung sebagian diri kakak mu ada dalam diri mereka kini, maafkan ahjushi ya." Dokter Jonghyun memeluk hyun kecil erat.
Hyun kecil sudah tak kuat lagi, dia gadis kecil yang sangat lemah perlahan tubuhnya terkulai lemas dalam pelukan Jonghyun. Kepanikan terjadi, jisoo dan lisa mendekati melihat keadaan si hyun kecil, jonghyun mengecek keadaan hyun kecil ia menggendongnya kini membawanya keluar di ikuti jisoo dan lisa.
Hyun kecil kembali dirawat karena tubuhnya yang lemah membutuhkan banyak istirahat, ia terkena dehidrasi, lisa dan jisoo setia mendampingi hyun kecil menunggu hingga gadis kecil itu sadar.
"UNNIEEeeee.." teriak hyun kecil sadar.
Flashback off.
"UNNIEEeeee.." teriak hyun memekakan telinga, jisoo yang tengah di alam mimpi indah terbangun karenanya.
Jisoo terduduk di ranjang nya mengerjapkan mata beberapa kali mengumpulkan nyawa yang tengah berpencar entah kemana. Ia beranjak turun dari ranjang berjalan gontai menuju ruang tengah dimana hyun berteriak tadi, jisoo kini menatap hyun horor dengan posisi hyun menindih jennie yang ada di bawahnya di lantai, jisoo geram lalu berlalu kearah hyun dengan emosi pagi hari jisoo menendang hyun yang ada di atas jennie.
Buk.
"AAkkk.. sakit kenapa unnie menendang ku, unnie harusnya memarahi jennie unnie." hyun mengelus pinggang nya yang baru saja di tendang jisoo.
"yak kau apakan unnie mu kenapa posisi kalian seperti itu? yak kim ji hyun." jisoo benar-benar geram.
"jennie unnie mencuri eskrim vanila ku." ucap hyun terdengar kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
FanfictionKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini