"KENAPA? KENAPA UNNIE?"
"ITU TAK SEPERTI YANG MEREKA KATAKAN HYUN." Balas lisa.
"BOHONG, SEMUA SIKAP UNNIE MENUNJUKKAN ITU SEMUA." hyun mengebrak meja.
"Hey kalian tenang." Alice menengahi.
"Appa kim juga terlibat untuk menutupi putrinya yang terlibat kecelakaan itu, jika media tahu putri nya yang di bawah umur mengemudi mobil dalam kondisi mabuk itu akan merusak citra nya sebagai dokter."
Jennie juga rose bungkam, ya mereka berdua berada dalam pengaruh alkohol saat berkendara waktu itu.
"Unnie lah sutradara dari semua skenario ini." Hyun menunjuk lisa.
Jisoo sedikit mendorong alice. "Tapi kamu tahu sendiri jika mayat yang tergeletak waktu itu unnie mu kan?"
"Bagaimana aku tahu? Aku buta. AKU BUTA!"
"Hey bocah tenanglah." Seulgi mencoba menengahi.
"Unnie baik padaku karena menutupi itu semua." Hyun amat marah. Ia mulai menitikkan air matanya. "Kenapa unnie?"
"Hyun-i itu tak benar." Lisa merasa bersalah, kenapa? Karena beberapa yang di katakan hyun memang benar adanya.
"Kenapa unnie? Kenapa saat aku benar-benar menyayangi kalian ternyata kalian membohongi ku begitu dalam? Kenapa unnie? Kenapa keluarga ku yang jadi korbannya? Kenapa?" Suara hyun penuh lirih. "Hanya karena imo dan daddy manoban memiliki hubungan terdahulu maka keluarga ku yang jadi korban? Kenapa unnie?" Hyun menangis sesenggukan.
Alice menghela nafas, dengan terpaksa ia harus melakukan ini. "Irene bisa bawa hyun bersama mu?"
Irene mengangguk menyanggupinya, irene menepuk seulgi untuk membawa hyun ikut bersama nya, begitu juga wendy yang ikut di belakangnya.
"Tolong awasi dia."
"Percayalah padaku." Irene pun pergi membawa hyun.
.
.
.
Flashback on.
Hyun duduk di sebelah namjoo, ia tersenyum senang saat namjoo mengusap sayang kepala hyun secara terus menerus.
"Kamu sudah menentukan kuliah dimana?"
"Hmm," hyun mengangguk "aku rasa aku akan kembali ke rumah lama kita."
"Rumah lama kita?"
"Unnie ingat rumah dimana tiap tahun kita merayakan ulangtahun kita."
"Rumah kita yang itu?"
"Iya, aku lupa daerah mana, daerah L?"
"Ya di daerah sana rumah lama kita hyun-i." Namjoo terus membelai kepala hyun.
"Hoon unnie punya eskrim? Aku ingin eskrim susu."
"Eskrim susu? Akan unnie pesankan." Namjoo segera menghubungi staff nya untuk membelikan yang hyun minta.
Pintu tiba-tiba terbuka dengan kasar, seseorang berlari masuk dan langsung memeluk hyun erat.
"Sudah duga itu pasti kamu nak." Wanita itu mengeratkan pelukan nya.
"Siapa?" Hyun tentu tak tahu siapa wanita ini.
"Oh anak ku yang malang, maafkan imo yang telat mendapatkan mu." Nyonya gong mengurangi pelukan nya melihat hyun dengan jelas.
"I-imo?"
"Iya hyun-i ini imo kita."
"Ini benar-benar imo?" Tanya hyun memastikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
FanfictionKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini