14. Gelap

151 17 7
                                    

Rose dan irene masih tertidur dengan saling berpelukan, hyun yang sudah bangun mengecek keadaan mereka berdua.

"Lucunya." Hyun menutup pintu lalu bergegas ke dapur membuat sarapan untuk semuanya.

"Morning hyun, makasih untuk sarapan nya." Ucap lisa langsung menyantap makanan yang di buat hyun.

"Ck, harusnya unnie bangunkan dulu calon istrimu itu baru sarapan."

"Haruskah? Dia terlalu lucu untuk ku bangunkan, apa kamu tega membangunkan tupai ku?"

"Terserah kamu saja unnie." Hyun pun menyelesaikan masakan nya, di meja sudah ada 3 mangkuk sup penghilang mabuk.

"Morning hyun." Ucap rose mendorong irene yang masih terkantuk-kantuk.

"Morning rosie unnie, morning beby." Ucap hyun bergantian.

"Beby?" Irene terlihat bingung.

"Duduklah ayo di makan." Ucap hyun pada rose dan irene.

"Makasih hyun-i." Ucap rose menerima semangkuk sup. Di susul irene juga.

"Hyun." Lisa yang mengetahui sesuatu mencoba mengorek. "Hyun kau sudah punya pacar?"

"Sudah."

"Kau sudah punya? Bukannya kamu bilang belum punya?" Tanya irene heran.

"Tentu aku sudah punya, irene unnie pacarku."

"APA?" Rose dan irene terkejut.

"Kenapa apa?" Tanya hyun balik.

"Kapan kita pacar?"

"Unnie tak ingat? Ck." Hyun melepas celemek nya dan pergi meninggalkan mereka bertiga. Hyun mengunci dirinya di kamar.

"Wah baru jadian sudah berantem, menarik." Ucap lisa meminum susu.

"Sebentar." Ucap irene mencoba mengingat. "Apa yang terjadi semalam?"

"Kenapa malah bertanya padaku? Tapi selamat menjadi pedofil." Ucap lisa membawa susunya ke ruang tengah.

"Jadi yang kulihat semalam benar, ku pikir halusinasi." Ucap rose mulai menyantap hidangan buatan hyun.

"Memang apa yang kau lihat semalam?" Tanya irene pada rose.

"Semalam unnie berciuman sangat mesra dengan hyun di teras, lalu hyun membawa unnie ke kamar ku dan unnie meminta hyun memanggil unnie beby." Ucap rose santai.

"Kau yang lebih mabuk bisa ingat kenapa aku tidak, astaga, aku harus berhenti minum." Ucap irene memijat keningnya.

"Makan dulu, setelah itu rayu lah pedoan unnie itu."

"Yak chaeng jangan sebut aku pedo."

"Hahaha, sudah makan ini buatan hyun dijamin enak." Ucap rose menghentikan gerutu irene.

.

.

.

"Hallo" jisoo mengangkat telepon masuk.

"Apa benar ini dokter jisoo?" Tanya orang di seberang sana.

"Ya saya sendiri, maaf dengan siapa?"

"Aku park jihyo, pasien yang anda rawat."

"Ah nona jisoo? Apa anda keluar hari ini? Ku dengar dari dokter pengganti ku kemarin kondisi anda sudah membaik."

"Ini berkat anda juga, ya hari ini aku akan pulang, apa bisa kita bertemu sebentar dokter jisoo?"

"Tentu, dengan senang hati. Aku juga perlu mengecek kondisi mu."

Love BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang