62. Gelap

59 8 0
                                    

Jisoo mengumpat sumpah serapah dan beberapa kali meninju bagian mobil, andai dia tak terlambat mungkin rose dan hyun masih ada di sini.

Otak pintar nya kini buntu tak bisa berpikir, ia kalut tak tahu apa yang harus ia perbuat.

Lisa datang bersama rekan nya, raut wajahnya penuh dengan kesedihan.

"Mereka.." lisa menahan tangisnya. "Di culik." Setetes air mata lolos membasahi pipinya.

"Hais, sial." Jisoo kembali memukul mobil milik rose. "Harusnya aku bisa datang lebih cepat."

Keduanya saling menyalahkan diri sendiri, jisoo yang datang terlambat, lisa yang merasa penjaga jarak jauh dengan bodyguard nya pun tak berguna.

.

.

.

Tangan dan kaki mereka berdua di ikat kuat, mata dan mulut mereka juga di tutup, rose sungguh tak berdaya sedangkan hyun berusaha memfokuskan pendengaran nya mencari dimana kiranya mereka saat ini, satu yang bisa hyun pastikan.

Mereka dibawa menjauh dari kota menuju sebuah hutan, tempat yang sangat tepat tanpa sinyal ponsel yang bisa melacak keberadaan mereka.

Mereka sampai di suatu tempat dengan hembusan angin kencang, dua pria menarik paksa rose turun sedangkan seorang pria dan wanita mengurus hyun.

Mereka berdua di dorong dengan kasar, rose dan hyun tak menggunakan alas kaki, mereka ingin keduanya mati kedinginan.

Target utamanya adalah rose sedangkan hyun adalah bonus nya.

Mereka sudah beberapa kali memukul tubuh hyun dan rose agar keduanya tak berdaya sama sekali. Itu terbukti dari rose yang pasrah berjalan di dorong mereka.

"Siapa kalian?" Ucap rose saat salah seorang dari mereka membuka penutup mulut pada rose. "Siapa tuan kalian? Aku akan membayar lebih dari yang ia berikan jadi lepaskan kami."

"Cih kalian orang berkuasa hanya mementingkan uang." Ucap seorang wanita.

Plak.

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi rose.

"Hkkmm.." hyun berteriak dengan mulut masih dibekap.

"Kalau begitu apa pun yang kalian inginkan akan ku berikan." Rose mencoba bernegosiasi setidaknya itu bisa mengundur waktu agar lisa bisa menemukan nya.

"Kalau begitu serahkan tubuhmu." Para pria itu pun tertawa terbahak-bahak.

Hyun memberontak dan menyerang salah seorang pria itu sebisa yang ia mampu.

Buk.

Hyun berhasil melukai salah seorang dari mereka.

"Sialan!?" Pria itu bangkit dan menghajar hyun.

"Yak hentikan!" Teriak rose. "Jangan lukai adik ku!" Pintanya sudah menangis, rose lemah.

Greb.

Seorang wanita menjambak rambut rose hingga rose terpaksa menengadah merintih kesakitan.

"Karena kalian, keluarga kami terancam."

Plak.

Wanita satunya menampar wajah rose, hyun semakin melemah tak berdaya dihajar pria tadi.

"Sudahlah." Salah satu pria menarik pria tadi menghentikannya menghajar hyun yang sudah bersimbah darah.

"Ingat jangan buat jejak." Titah yang lain. "Bawa mereka ke kapal."

Love BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang