39. Gelap

94 8 2
                                    

Hyun tetap datang ke cafe saat mulai gelap, ia akan menunggu jennie di cafe dari pada di apartemen.

Hyun masuk di sambut senyuman oleh yeri, ia menggeleng melihat hyun yang terlihat lucu dengan tas biola di punggung nya.

"Mengejek ku?" Ucap hyun mendekati yeri.

"Bisa di bilang begitu."

"Rosie unnie?"

"Rosie unnie sedang membuat kue." Tunjuk yeri mengarah ke dapur dengan dagu nya.

"Aku kesana dulu." Hyun jalan melawati kasir tak lupa mencubit gemas pipi yeri.

Yeri mengaduh kesal karena hyun selalu sempat untuk sekedar menjahilinya.

Rose tentu sibuk dengan bahan olahan kue nya, ia baru selesai dengan satu jenis kue dan masih ada 2 kue lagi yang harus ia buat sebelum tutup hari ini.

"Mau ku bantu nyonya manoban?" Ucap hyun mendekati rose.

"Hyun-i? Kenapa tak langsung pulang?"

"Ini aku pulang."

"Ke apartemen jisoo unnie bukan apartemen ku." Ucapnya kini bercakar pinggang.

"Sama saja unnie, sekalian makan malam disini. Kasian kalau aku meminta jennie unnie untuk memasak nanti, dia pasti lelah melakukan banyak operasi."

"Kamu mengkhawatirkannya?"

"Tentu, dia juga unnie ku kan?" Hyun meletakkan tas biola nya di salah satu meja tak jauh dari meja rose membuat kue.

Rose menghela nafasnya, apa yang di ucapkan hyun memang benar, jennie juga kakak nya kini.

Hyun menyingsingkan lengan baju nya lalu ikut bergabung dengan rose membuat kue.

"Hyun?"

"Ya?"

"Bagaimana hubungan mu dengan irene unnie?" Pertanyaan rose membuat hyun menghentikan sejenak kegiatannya.

"Baik." Jawabnya singkat, ia kembali melanjutkan kegiatannya. "Kenapa memang unnie?"

"Tidak ada." Rose ragu ingin menanyakan kelanjutan hubungan mereka.

.

.

.

Jennie melirik jam di tangan sudah menunjukan pukul delapan malam, pikiran nya kini melayang dan hanya tertuju pada satu orang.

"Hyun." Nama itu terucap begitu saja, ia kembali mengingat bagaimana kejahilan bocah itu pada dirinya sampai ia kembali mengingat malam sebelumnya saat lagi-lagi dirinya berciuman dengan hyun.

Seketika itu wajahnya memerah malu mengingat kejadian itu, sampai tanpa sadar ia menggigit bibir bawahnya sendiri.

"Jennie berhenti memikirkan itu." Ucapnya pada diri sendiri.

"Sunbae sakit?" Tanya june yang duduk di depan nya tengah membaca buku.

"Istirahat lah jennie, kamu sudah melakukan 2 operasi besar dan 2 operasi usus buntu, itu pasti melelahkan." Ucap minho yang tengah merebahkan diri di sofa.

"Tidak june, aku baik-baik saja. Dan makasih oppa, aku memang butuh itu sekarang." Jennie mulai mematikan laptop nya dan menyiapkan diri untuk pulang.

June tersenyum melihat jennie sibuk dengan persiapan pulang nya, lucu.

"Oh jennie-ya." Panggil taemin yang baru saja masuk. "Untung kamu masih disini, bisa bantu aku? Ahjushi preman datang lagi dengan pasukannya yang menderita bacokan."

Love BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang