"STOP KANG SEULGI, JANGAN PERNAH KAU MENYENTUH SEHELAI RAMBUT ADIK KU." Teriak rose datang menghampiri, matanya menyalak menatap nanar seulgi, gadis lembut itu benar-benar marah melihat seulgi yang hendak memukul hyun.
"Maafkan aku rosie." Ucap seulgi. "Aku hanya ingin bicara dengan irene, ayo irene." Seulgi kembali menarik irene, hyun makin mengeratkan pelukan nya.
"Hyun." Panggil rose yang mulai jengah dengan seulgi.
"Sakit." Ucap irene dalam pelukan hyun terisak.
"Apa tak bisa bicara dengan baik-baik?" Hyun membuka suara. "Aku tak masalah nona berkunjung kesini untuk bertemu dengan irene unnie tapi tak bisakah nona berbicara baik-baik dengan irene unnie?"
"Aku ingin tapi dia selalu menghindari ku." Ucap seulgi kesal.
"Kali ini dia tak akan menghindari mu." Ucap hyun menguraikan peluknya. "Berbicaralah dengan nya, dan selesaikan." Ucap hyun pada irene di balas anggukan. "Tapi jika setelah ini irene unnie tak ingin bertemu dengan mu jangan paksa dia." Ucap hyun berbalik menghadap seulgi.
"Ck, siapa kau hah? Kau tak berhak mengaturku atau pun irene." Ucap seulgi kesal.
"Karena aku juga menyukai irene unnie, jadi lepaskan tangan irene unnie dan berbicaralah dengan baik-baik jika dia tak mau menerima mu lagi lepaskan lah, aku bisa menjaganya." Ucapan hyun benar-benar membuat seulgi kesal, mau tak mau, suka tidak suka seulgi harus mau asal irene mau berbicara dengan nya.
Seulgi melepas tangan irene perlahan, hyun menyentuh bahu irene mendorongnya duduk di sudut ruangan di ikuti seulgi. Rose mengunci pintu cafe lalu kembali menarik hyun perlahan meninggalkan irene dan seulgi agar bicara berdua.
"Hyun-i berikan ini pada jisoo unnie." Ucap rose memberikan cupcake pada hyun.
"Oke." Hyun pun berjalan menuju atas ke kamar rose.
Rose berdiri di sana menunggu dua sejoli yang patah hati memperbaiki keadaan walau tak mungkin.
"Maaf aku sudah kasar padamu." Ucap seulgi tertunduk.
"Katakan apa mau mu?" Ucap irene.
"Aku ingin kita kembali, aku mencintaimu. Aku tau aku salah telah dengan sadar berciuman dengan orang lain, tapi jujur aku tak bisa tanpa mu." Ucap seulgi dengan raut wajah sedih.
"Maaf, tapi aku sudah kecewa padamu, daripada mencari ku kamu lebih memilih mabuk, kita bukan anak kecil atau anak SMA yang kasmaran, kita sudah dewasa dan kamu tahu usia hubungan kita sudah sangat lama tapi kamu mengecewakan ku bear, aku mencintai mu, tapi kamu melukai nya, aku menyayangi mu tapi kamu mengabaikan nya, awalnya aku mengerti akan kesibukan mu tapi aku disini bear, aku juga membutuhkan mu, atau setidaknya kita bisa melalui nya bersama, aku tak mungkin membiarkan mu memikul beban mu sendiri tapi kamu mengabaikan ku, melukai ku." Ucap irene yang sudah menangis di sana.
"Maaf hyun-i (panggilan sayang dari seulgi)." Ucap seulgi memanggil irene sayang. Seulgi mencoba meraih tangan irene tapi di tepisnya.
"Aku tetap dengan keputusan ku bear, terimakasih untuk 8 tahun kebersamaan kita." Ucap irene mengusap air matanya.
"Apa tak bisa beri aku kesempatan?"
"Aku sudah memberikan mu ratusan kali, tapi kamu mengabaikan ku bear, maaf ini sudah jadi keputusan ku." Ucap irene mengakhiri, irene bangkit tapi seulgi menariknya lembut memeluk irene, seulgi menangis memeluk irene. "Kita bisa jadi teman bear, sama seperti ku dan jisoo." Ucap irene menepuk-nepuk punggung seulgi.
"Bolehkah aku mencium untuk terakhir kalinya." Ucap seulgi memohon.
"Maaf tapi.."
"Ku mohon." Ucap seulgi mengeratkan pelukan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
FanfictionKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini