"SEBENTAR"
Donghyun menghentikan langkahnya tanpa menoleh "apa?"
Jibeom merangkul Donghyun sambil turun kebawah, rangkulannya sengaja dieratkan biar Donghyun gak lepas "Lo gaada yang mau diomongin gitu?"
"Lepasin anjir, apalagi sih?"
Kini mereka duduk bersebelahan di sofa depan tv "Lo tau gak sih kemarin gue melihat sebuah pemandangan yang sangat bagus"
"Ya terus?"
"Di mall"
"Ya hubungannya sama gue apa?" Wah masih gak mudeng ini Donghyun.
"Jadi ada dua orang nih, satu laki satu perempuan. Yang perempuan masih SMA"
Barulah Donghyun mudeng sama ucapan Jibeom. Buru-buru ngebekep mulutnya biar gak makin ember "diem dulu"
"Eits eits , Secret?"
"Heh masa urusan percintaan gue juga harus semuanya tau? Lagian belum jadi. Be-lum-ja-di"
"Oh berarti beneran dong yang gue lihat kmarin? Wahhh gila ni anak"
"Gila kenapa?"
"Ya gue kaget aja kok sama anak SMA..."
"Kelas 12, bentar lagi kuliah"
"Makin gila lo dekatin anak yang bentar lagi mau ujian. Bakal break gak tuh?"
"Anjinggg gausah dibahas"
"Oh berarti udah ada pembahasan sampe sana ya?"
Donghyun diem.
"Kok bisa sih?"
"Ya apa yang gabisa sih? Belum juga gue macarin anak SMP"
"MAKIN SETAN NI ANAK"
🏠
Jangjun memberikan popcorn ke Yoojung lalu duduk disebelahnya "Yang caramel gaada masa, biasa aja gapapa kan?"
"Gapapa kak, yang penting ada sesuatu yang bisa dikunyah. Gak afdol soalnya"jawab Yoojung kemudian memangku popcornnya "masih berapa menit lagi?"
"25? 30? Iya 30. Kenapa? Mau beli apa?"
"Gak ini sudah cukup kok"
"Okee" Jangjun mengangguk sembari melihat ke arah lain dan melihat seseorang yang familiar "oh? Sebentar, kayak kenal"
Yoojung ikut noleh "siapa?"
"Kak!"sapa Jangjun , yang disapa juga melambai kemudian memberi isyarat untuk nunggu sebentar.
"Itu siapa? Adek?"tanya Yoojung ikut melambai walau gak kenal.
"Anaknya, mamah muda"jawab Jangjun "mantannya bang Daeyeol"
Yoojung refleks menganga "serius? Kak kak dia kesini kak"bisiknya sambil menepuk pelan bahu Jangjun.
Hana dan anaknya nyamperin Jangjun dan Yoojung "lama banget gak ketemuuu"ucapnya lalu memeluk Jangjun.
"Lama banget ya mbak"balas Jangjun.
Hana melepaskan pelukannya dan beralih ke Yoojung "ini pacarnya ya pasti"
"Hehe, Hallo kak. Aku Yoojung"
"Hana, ini anak gue Alea. Alea ayok salam dulu"
Alea langsung di gendong sama Jangjun, untungnya aja gak nangis "udah sekolah gak?"
"Udah, TK A"jawab Alea. Jangjun gapaham maksudnya TK A apaan tapi ngangguk-ngangguk aja.
"Mumpung ketemu disini, nanti datang ya ke party nya Alea. Ajak yang lain juga"ucap Hana.
"Oh ya? Kapan?"tanya Jangjun.
"Minggu depan. Gue gabawa undangannya, mau kasih ke Daeyeol gak sempat Mulu. Untung ya ketemu lo"
"Nanti gue kasihtau anak-anak"
"Alea mau kado apa?"tanya Yoojung.
"Stetoskop"jawab Alea. Yoojung Jangjun langsung noleh satu sama lain, bingung.
Hana ketawa dengarnya "dia mau jadi dokter"
"Ahhh dokter"
"Bukan yang mainan, yang beneran"ucap Alea lagi. MAKIN BINGUNG.
Hana mengambil alih Alea "iya nanti dibeliin yang beneran kok. Jun balik ya, gue belum masak soalnya. Yoojung pamit yaa"
"Iya kak hati-hati"
"Beli stetoskop beneran nih?"
"Nanti kita pikirkan"
🏠
Emang yah Bomin tuh gabisa lepas dari Yeeun. Padahal sempat gak kontekan, paling sekedar nontonin instastory atau join live Instagram aja.
Tapi dari Yeeun nya juga yang sibuk job, apalagi sekarang mainnya ke luar negeri. Berhubung lagi libur dan sama-sama lagi bosen dirumah makanya ketemuan.
"Jadi putus atau gimana sih? Tar lo pacaran?"tanya Yeeun.
Bomin menggeleng "dekat doang. Kalo dibilang putus ya putus komunikasi kali?"
"Ohh gituu. Lo juga Min, banyak cewek jomblo malah gaet yang punya pawang. Modyar"
"Iya dulu bego banget. Kalo diingat-ingat juga malu"
"Yaudahlah ya masa lalu. Sekarang gimana?"
"Yaaa mungkin karna makin naik semester jadi tugasnya makin banyak. Ini aja bisa keluar udah syukur banget"
"Ketemuan sama temen-temen lo kek, kenapa sama gue dah"
"Ya kan kalo sama yg lain udah sering. Aelah kak udah lama gak ketemu juga"
"Halahhh bilang aja kangen gitu loh"
"Ya emang lahh gilaaa aja udah lama banget kak"
Yeeun tertawa kecil kemudian merogoh isi tasnya, mencari sesuatu.
Sebuah undangan warna pastel dikasih ke Bomin "datang ya"
Bomin gak langsung ngambil, diam merhatiin undangan dan Yeeun secara bergantian.
"Seriusan?"
"Iya ini serius, kan ada undangannya"
Terpampang huruf Y dan S, emang bikin Bomin sedikit kaget. Secepat itu kah?
"Ini satu undangan udah sama Jibeom sama Sohye ya. kalo nanti lo udah ada gandengan yaudah dibawa aja"
"...."
"Min?"
"...ga boleh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Age of Youth || Golden Child
Fanfiction▪Enjoy while still young Highest rangking #1 on Jangjun #1 on Youngtaek