CATATAN AISYA

155 20 0
                                    

• Mount Elizabeth Hospital, Singapore.

Singapura merupakan salah satu negara yang menjadi destinasi favorit orang-orang untuk berobat atau melakukan perawatan intensif. Meski terbilang negara kecil, kualitas pelayanan medis rumah sakit di Singapura termasuk yang terbaik dan diandalkan di Asia Tenggara.

Pasien dari negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, datang ke sini karena pelayanannya dinilai lebih efektif dibandingkan negara lain. Apalagi, ditangani oleh dokter spesialis berkualitas serta dilengkapi dengan peralatan yang aman dan canggih.

Tahun 2014, Bloomberg menempatkan Singapura di posisi ke-51 sebagai negara dengan sistem pelayanan kesehatan terbaik di dunia. Sementara, menurut World Health Organization (WHO), Singapura berada di peringkat 6 dunia untuk kategori sistem pelayanan kesehatan terbaik.

Singapura unggul di atas negara-negara lain seperti Austria (posisi 9), Jerman (posisi 25), dan Israel (posisi 28). Data dari Economist Intelligence Unit, rata-rata sebanyak 550.000 pasien dari luar negeri datang ke Singapura, setiap tahunnya. Jumlah pasien terbanyak berasal dari Indonesia, Filipina, Australia, sebagian dari Amerika Utara, dan negara-negara di Eropa.

Mount Elizabeth termasuk rumah sakit terbesar dan terfavorit di Singapura. Lokasinya sangat dekat dengan pusat kota. Dokter-dokter Indonesia sering merekomendasikan Mount Elizabeth untuk penanganan penyakit kronis seperti kanker, jantung, orthopedi, fertilitas, dan lainnya.

Dan di tempat inilah, saat ini Aisya berada. Sebagus dan semegah apapun rumah sakit, secanggih apapun alat-alat medisnya, tetap saja rumah sakit adalah tempat orang-orang yang sedang berjuang meraih kata sembuh, bukan?

Di balik megahnya gedung yang menjulang tinggi di tengah kota, nyatanya di dalamnya terdapat banyak sekali air mata yang tumpah sebab pemiliknya begitu mengharapkan kesembuhan. Tak jarang, banyak juga yang tak berhasil meraih kata sembuh. Hingga air mata mereka beralih ke air mata sanak keluarga.

Di salah satu ruangan di rumah sakit megah itu, terbaringlah Aisya yang sedang lemah dengan segala alat yang dikenakan di badannya. Matanya sudah terbuka, namun tatapannya kosong dan sayu. Tak jarang Wildan dan Dyana mengajaknya berbicara, namun tanggapannya hanyalah mengangguk, menggeleng, dan tersenyum tipis.

Saat ini, jam di negara Singapura menunjukkan pukul 7 pagi. Sedangkan di Indonesia pastilah masih jam 6 pagi. Perbedaan jam antara Indonesia dengan Singapura adalah sekitar satu jam. Sebab di Indonesia, Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) berpedoman GMT + 7, sedangkan Singapore Time (SGT) berpedoman GMT + 8.

Aisya menolehkan kepalanya perlahan-lahan menatap jendela. Terlihat hamparan langit pagi yang menyejukkan mata. Sudut bibir Aisya sedikit terangkat. Ia bersyukur, pagi ini, ia kembali bisa membuka mata setelah menutup mata dalam kurun waktu yang tidak sebentar.

Seketika, ia teringat akan Meisya. Saudara kembarnya itu sedang apa saat ini? Aisya sangat merindukan Meisya tentu saja. Separuh jiwanya itu sedang sendirian jauh di sana.

Di sisi lain, pikirannya juga terbesit nama seseorang. Ya, siapa lagi jika bukan nama dosen mudanya yang kini semakin membuat perasaannya semakin jatuh dalam. Aisya menyadari hal itu. Bahkan, ia merasa tubuhnya sedikit lebih baik setelah mendengar suara dosen mudanya itu yang dikirim oleh Meisya.

"Aisya,"

Aisya sedikit melirik kala Dyana memanggil namanya. Dyana nampak berjalan mendekat ke arah Aisya. Kemudian, ia duduk di kursi yang terdapat di samping ranjang Aisya. Dyana memegang telapak tangan Aisya. Telapak tangan Aisya terasa hangat. Dyana bisa merasakan keadaan Aisya yang sangat lemah.

"Gimana keadaan kamu sekarang, sayang? Udah lebih baik?"

Aisya tersenyum tipis dan mengangguk. Tidak, bukannya Aisya tidak bisa berbicara. Aisya bisa berbicara. Hanya saja, karena tubuhnya yang sangat lemas, sekedar untuk bicara saja rasanya butuh banyak tenaga. Karena itulah Aisya akan bicara saat ia mau saja. Dyana dan Wildan sudah memaklumi itu.

Separuh ImankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang