Dimana lagi aku bisa menemukan tempat tenang selain dalam pelukanmu? Memelukmu, sejatinya seperti aku sedang memeluk surga, Bunda.
• Tasbih Cinta Menuju Surga •
•°•°•°•
Seperti yang sudah direncanakan oleh Savierra sebelumnya, ia dan Nissa akan mengunjungi butik pada hari senin. Savierra sudah sangat rindu dengan bundanya. Tentu saja ia juga sangat merindukan uminya, ibu mertuanya. Dua manusia itu sangat berarti keberadaannya bagi Savierra. Savierra selalu berdoa semoga bunda dan uminya selalu dalam lindungan Allah SWT.
Pagi ini, Savierra sudah membereskan pekerjaannya yakni menyiapkan sarapan. Dibantu dengan Bi Siti, semuanya sudah berhasil terselesaikan dengan rapi. Kini, ia sedang berada di kamarnya. Savierra memasangkan dasi pada Azzam. Suaminya itu akan kembali memulai pekerjaannya di awal pekan ini.
"Jadi ke butik, sayang?" Tanya Azzam saat Savierra sedang memasangkan dasi di lehernya.
"Iya. Sama Nissa."
"Berangkat jam berapa?"
"Setelah Kak Azzam berangkat mungkin. Nanti aku bawa mobil sendiri aja, Kak Azzam. Kalau pakai taxi online ribet."
"Nggak apa-apa bawa mobil sendiri?"
"Iya, nggak apa-apa."
"Apa mau berangkat sekalian sama aku?"
"Nggak usah deh. Lagian kan butik nggak sejalan sama arah kampusnya Kak Azzam."
"Ya udah kalo gitu. Hati-hati bawa mobilnya ya."
"Iya."
"Salam buat bunda sama umi. Bilangin ke mereka, aku juga kangen."
Savierra tersenyum dan mengangguk. "Iya."
"Nah, udah selesai." Ucap Savierra.
"Makasih, sayang."
"Sama-sama."
Savierra berjalan mendekat ke arah nakas. Kemudian mengambil tas kerja Azzam dan memberikannya pada Azzam.
"Kak Azzam,"
"Ya?"
"Em, itu---"
"Kenapa, sayang?"
"Em, kapan mau ketemuin aku sama Aisya?"
Deg.
Pembahasan itu lagi. Sebenarnya, baik Savierra maupun Azzam tidak ada yang ingin membahas tentang masalah itu. Tapi bagaimanapun juga, masalah itu juga harus diselesaikan secepatnya. Agar tidak ada lagi kesalahpahaman.
Azzam menghadap ke Savierra. Kemudian tengannya terulur memegang kedua bahu Savierra. Sedetik kemudian, dikecupnya kening Savierra.
"Secepatnya ya, sayang. Untuk saat ini, jangan bahas masalah itu dulu. Katanya kamu mau ketemu sama umi dan bunda? Jangan mikirin sesuatu yang bikin kamu nggak tenang, sayang. Alihkan dulu masalah itu. Have fun dulu sama umi dan bunda. Aku akan atur gimana caranya masalah ini bisa selesai tanpa menyakiti siapapun,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Imanku
EspiritualSequel "Sepertiga Malam Tentangnya" Baca dulu 👉🏼 "Sepertiga Malam Tentangnya" Ana uhibbuka fillah. Aku mencintaimu, karena kecintaanmu pada Allah. Kehidupan rumah tangga memang tak ada yang berjalan mulus. Pasti ada lika-liku yang mengiringi. Prob...